Investasi nggak selalu tentang uang, karena temen adalah investasi yang besar. Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari temen, relasi, atau ...

Investasi nggak selalu tentang uang, karena temen adalah investasi yang besar. Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari temen, relasi, atau bahasa gaulnya networking. Misalnya, dapet kerjaan baru atau dapet jodoh dari kenalan temen.

Sebagian besar orang pasti menganggap mencari temen lebih mudah daripada mencari pacar. Iya, saya setuju, karena saya jomblo. Mungkin yang merasa mencari temen itu susah, kalian belum bisa move on dan membuka diri aja.

Atau, buat kamu yang masih ngerasa bener-bener desperate susah cari temen, jadi lah blogger, gabung Jamban Blogger, dan berteman lah bersama kami. Ini bukan soal investasi lagi, ini soal mimpi! Kamu tau ferrari yang ada di depan? Iya, itu mobil saya! Saya bukan pamer, kalau saya bisa, pasti kamu bisa!

Oke, ngelantur.

Efek nonton Merry Riana dan sering gosipin dunia MLM.

Hehehe.

Tapi serius, Fery yang biasa nulis di feryarifian.blogspot.com aja bisa akrab! Ya, meskipun dia yang paling sering dibully di antara kami semua. Ketika kami semua tertawa hebat, dia diam. Ketika dia tertawa, kami semua bingung. Ketika Fery melemparkan jokes, kami selalu menanggapinya dengan “OPOSEH FER, OPO!”

Meskipun gitu, Fery tetep keren kok, dia anak hits Ilkom UMM, cie.


Baru aja hari Minggu kemarin, tanggal 28 Desember 2014 Jamban Blogger Malang #KumpulKeblog lagi. Setelah melewatkan banyak momen, mereka siaran ke Tidar Sakti, MAS FM, Kanelop, dan berbagai tempat lainnya –dan saya nggak ikut- akhirnya kita kumpul-kumpul lagi!

Kalau biasanya kumpul di kafe, kali ini beda dong! Jamban Blogger Malang kumpul di rumah.. saya.

Kami janjian di pom bensin UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) Kampus III, jam 10 udah ada di sana. Setelah hampir semua udah kumpul, Mbak Dike dan Mbak Ardien, duo tante yang paling awal bilang ‘OTW – On the way’ malah dateng paling akhir, 45 menit setelah bilang OTW. Heuh.

Saya jarang di rumah, dan agak lupa jalan. Sampai di rumah, Mas Daus, si salahtulis.com bilang, “Kamu nggak nyasar kan, Meg?” Enggak, nggak nyasar kok, cuma… lewat jalan yang lebih jauh aja, hehe.

KumpulKeblog kali ini sebenernya nggak jelas juga, karena nggak ada maskotnya, Mas Hena, fun with food. Katanya sih dateng, ternyata omong kosong!

Saya              : Mas Hena ga ikut a? Dimana skrg? Aku Mega.
Mas Hena      : Aku gak ikut gais, sorry. Aku kemaren udah bilang di grup tapi gak direken. :( Lagi revisi, target tahun ini seminar proposal.

Sesuai dugaan kami, Mas Hena sedang sibuk revisi. Ah, yaudah. Semangat ya Mas Hena!




Akhirnya kami kumpul hanya ngobrol ngalor ngidul, mulai dari ngegosip, nonton video di Youtube, makan-makan (yang akhirnya setelah makan Mas Dimas, si Komik Dimsum bobo dengan ganteng), benerin layout Mbak Dike – aldikee.blogspot.com yang udah cantik dan siap beli domain, dan nungguin Fery yang bikin header nggak selesai-selesai.

Pukul 4 sore, mereka akhirnya kembali ke rumah masing-masing. Kecuali Fery, dia harus melanjutkan kehidupannya menjadi anak kost. Mas Arul dan beberapa temen yang lain anak kost juga, tapi lebih seru ngebully Fery aja, iya kecuali Fery pokoknya!

Nggak, nggak, Fer. Kami semua sayang kamu, kok.

Ngajakin mereka ke rumah itu.. amazing banget. Kata Ibu, "Sepuluh orang kayak dua puluh orang." Hehehe. Kalau ada waktu kapan-kapan kumpul lagi ya, gaes!! :D

Sebelum udahan, biar nggak ngambek, di KumpulKeblog kali ini yang belum disebut di atas ada Mas Angga yang nyebelin, Mas Eka dan Mbak Dea yang cantik anak STAN, anak jekardah. Wes rek, wes tak sebutno kuabeh!!!! 

Beberapa detik setelah saya bangun dari tidur di pagi hari ini... rasanya ada yang bilang , “ Ayo, Meg. Cepet nulis, katanya mau ...


Event Keren Malang

Beberapa detik setelah saya bangun dari tidur di pagi hari ini... rasanya ada yang bilang, Ayo, Meg. Cepet nulis, katanya mau posting.” Saya kucek mata beberapa kali, tarik selimut, ambil guling, tidur lagi, mau ambil remot AC, ternyata nggak punya AC, dingin banget!

Hari Minggu kemarin, saya lagi gabut, ada di titik di mana saya galau masalah kuliah… lagi. Saya pengin stay di Malang karena ada beberapa project baru yang udah terlanjur nyaman dan mau ngembangin dulu sampai besar. Segala hal yang udah passion, emang susah ditinggal, bahkan bikin mimpi yang udah dibangun sebelumnya berasa nggak berarti lagi.

Sama kayak udah terlanjur sayang ke kamu, asal kamu bahagia, meskipun saya bukan siapa-siapa… itu nggak ada artinya. HALAH.

Heuh, saya pikir keputusan ini bener-bener butuh keberanian. Di kala semuanya punya mimpi kuliah di universitas favorit, universitas keren di Indonesia, bahkan di luar negeri, saya malah memperjuangkan yang lain. Menjadi anomali nggak selalu menyenangkan, bahkan terkadang saya benci ketika punya pemikiran yang beda dari orang-orang kebanyakan.

Keputusan yang bikin nggak bisa tidur semaleman, pingin meluk orang, lupa kalau jomblo, adanya guling. Keputusan yang bikin… sampai saya lupa gimana caranya nulis.

Sepulang dari Kafe Inspirasi yang kedua, saya buka laptop dan mulai menulis. Sampai pukul dua pagi, saya nggak menulis apa pun, kosong. Setiap paragraf yang baru ditulis, berujung dengan ‘delete all’. Iya, sampai pukul dua pagi. Akhirnya saya menyerah dan tidur.

Tapi, saya belajar satu hal dari keputusan kali ini, segala hal yang udah terlanjur cinta, bagaimana pun resikonya, pasti kita mau berjuang untuk meraihnya, mempertahankannya. Iya, sama seperti apa yang saya dapatkan dari Bu Cicik di Kafe Inspirasi #2.

*****

Saya ke Kafe Inspirasi nggak sendirian, kalau kemarin ditemani guru Antropologi saya yang paling gaul se-sekolah, kali ini ditemani Mas Erlangga. Sebenernya sih saya nggak nyaman kalau berdua aja sama cowok.

Pertama, saya jarang ketemu Mas Erlangga. Kedua, masnya ganteng, huahahaha. Tapi, mau gimana lagi, daripada di KafeIns sendirian? Jomblo boleh, tapi nggak se-ngenes itu lah, ini semua akibat temen saya, cewek, yang tiba-tiba menggagalkan janji, hih!

Sebelum masuk ke Sumbersari, Sumber Inspirasi yang pertama, yaitu Bu Cicik. Kafeins yang kuotanya dibatasi 50 orang dibikin pecah oleh Santen Cerah. Sebenernya apa sih Santen Cerah ini? Jujur aja, ini pertanyaan yang susah, saya bingung jawabnya gimana.

Santen Cerah
Santen Cerah
Oke, jadi begini, Santen Cerah berisi 4 personel, dengan satu beatbox dan tiga rapper. Bedanya, ketiga rapper ini stand up comedy! Konyol banget, ada yang berhasil bikin ngakak, dan ada juga yang.. ngebomb. Opening yang berhasil bikin audiens setengah ngakak dan setengah bilang ‘OPOSEH’. Tapi, konsepnya asik, bisa nih diundang-undang kalau kalian punya event! :D

Ini dia, Sumbersari, Sumber Inspirasi yang pertama, sosok Ibu yang luar biasa, Bu Cicik.

Panti Asuhan Malang


Sosok seperti apa yang kalian bayangkan ketika mendengar seseorang sebagai pemilik Panti Asuhan?

Mungkin, kebanyakan akan memiliki ekspektasi bahwa sosok tersebut adalah sosok yang agamis sekali. Tapi berbeda dengan Bu Cicik, beliau adalah sosok Ibu yang mempunyai aura ketenangan, dari gaya bicaranya saya bisa merasakan bahwa Bu Cicik adalah orang yang cukup terbuka, cukup open-minded. Apalagi ditambah dengan hijab yang beliau gunakan, gaul.

Sambil hape tetep ada di tangan, karena lagi livetweet Kafeins di akun @KabarMLG, saya duduk manis di kursi mendengarkan cerita Bu Cicik. Berdasarkan pemahaman saya, Panti Akhlakul Karimah yang letaknya di Perumahan Joyo Grand RT 2 RW 9 Merjosari kota Malang, kelihatannya tempatnya homey banget, Panti Asuhan dengan suasana rumahan.

Kalau dipikir lagi, hidup dengan keluarga kecil, ada Ayah, Ibu, dan beberapa anak kandung akan menjadi keluarga yang menyenangkan. Setidaknya, ngurusin anak dua itu lebih mudah daripada ngurusin 30 anak. Iya, kan?

Tapi karena rasa cinta yang tertanam dari Bu Cicik untuk memutuskan hidup bersama keluarganya sendiri dan banyak anak asuh yang akhirnya menjadi bagian keluarganya juga, itu bukan keputusan hal yang mudah. Keputusan yang perlu keberanian dan komitmen dengan segala resiko yang ada.

Kalau udah nyaman, resiko yang ada jadi nggak berarti lagi. Kalau udah cinta, pasti ada jalan untuk semuanya. Kata Bu Cicik, ”Setiap anak udah ada rezekinya masing-masing.”

******

Sumbersari, Sumber Inspirasi selanjutnya: Presiden @hijabersmalang, Mbak Lucyta.


"Pertama syiar kita itu fashion, setidaknya orang tertarik untuk pakai hijab, biar gak mengira kalau pakai hijab tuh gak ada fashionnya. Terus, hijabers itu kan hakikinya dalam agama ya, kita banyakin tausyiah, ngaji, baksos, dan lain-lain. Hijabers Malang sih penginnya kita jadi muslimah luar dan dalam.”
Mbak Lucyta lebih menjadi penengah sih tentang apa yang mayoritas orang pikirkan dari cewek-cewek yang hobi pakai hijab hebring. Selain itu, yang lebih menarik, Mbak Lucyta menikah ketika Semester 3! Oh my… KAPAN-KAPAN KITA HARUS KETEMU LAGI, MBAK! IYA, HARUS!
“Orang yang ganti-ganti pasangan itu nggak cool, waktu usia saya 20 tahun ketemu calon suami, dia tanya cita-cita saya apa, saya emang dari dulu pengin jadi guru, ya nggak tau kenapa dia langsung ngajak nikah.”
Emang gaes, perempuan itu nggak butuh kesenangan semata, tapi KEPASTIAN!

Huahahahaha.

Tapi, emang sih, sering ganti pasangan itu nggak cool. Bosen dikit ganti, bosen dikit cari pacar baru. Tapi Mbak, pikirkan nasib yang single udah terlalu lama. Ihik. Ah nggak papa gaes, jangan bersedih hati, JOMBLO ITU IBADAH!

******

KAFE INSPIRASI KEDUA


Saya pulang dengan terburu-buru, karena Mas Faiz, owner Toast Story udah bilang, “Mega, kamu udah ditungguin Ayahmu.” Jadi ngerepotin… hehehe. Setelah minta kontak Mbak Lucyta, langsung pulang deh. Sungkan sama Ayah hehe, #AnakAyah.

Orang bilang, ketika banyak pikiran, ketika stress, maka istirahatlah. Istirahat itu nggak selalu tidur, nggak selalu ada di tengah pasir putih dengan ombak yang mendayu-dayu di pantai. Istirahat itu nggak selalu semedi di puncak tertinggi Pulau Jawa. Istirahat itu nggak selalu ada di tempat yang sunyi senyap.

Namun, cukup dengan meluangkan waktu beberapa jam saja, duduk di tengah orang-orang yang luar biasa, salah satunya di Kafe Inspirasi.. setidaknya cukup mendapatkan sedikit pencerahan dan melepas keresahan.

Sampai jumpa di Kafe Inspirasi selanjutnya, semoga terus menginspirasi!

******

For your information, ada lho event di Malang semacam Kafe Inspirasi. Namanya Akademi Berbagi, tapi concern mereka bukan ‘inspirasi’, tapi berbagi ilmu, lebih ke ‘how-to’-nya. Cek aja Twitternya, @AkberMlg.

Kalau saya ada kesempatan (dan tebengan) biasanya saya dateng. Saya udah dua kali dateng ke kelas mereka. Pertama ilmu tentang jurnalistik dan yang kedua tentang dunia kerja. Ketemu juga dengan sosok-sosok yang luar biasa, lain waktu deh kalau Akber bikin kelas lagi, saya ikut dan bakal diposting di sini. Tungguin ya! :D

26 Oktober 2014, akhirnya mampir juga ke salah satu tempat wisata yang bikin orang Malang dan sekitarnya, atau bahkan orang luar kota b...

HTM Museum Angkut

26 Oktober 2014, akhirnya mampir juga ke salah satu tempat wisata yang bikin orang Malang dan sekitarnya, atau bahkan orang luar kota bilang, “Aku harus ke sana!” 

Ya, Museum Angkut Movie Star Studio dengan cepat jadi trending topic di segala perbincangan teman maupun keluarga. Bahkan saya sempet diledekin tante saya karena belum ke sana padahal orang Malang.

Huft.

Tapi yang jelas, saya udah ke sana sekarang hahahaha! Museum Angkut Movie Star Studio ini ada di Kota Batu (termasuk Malang Raya), lebih tepatnya di Kawasan Wisata Batu (KWB), deket Jatim Park 1 dan 2.

Harga tiket masuknya bisa kamu cek dengan klik ini, eh iya, yang bawa kamera DSLR, jangan lupa siapin uang lebih, karena kena charge. Kalau yang mau jepret-jepret pake smartphone, tenang, gratis kok! :D

Saya dibarengi keluarga (kecuali kakak) dengan semangat masuk ke lokasi Museum Angkut. Namun, semangat itu secara mendadak dikalahkan oleh ini:

Antrian Museum Angkut

RAME BANGET! Secara mendadak juga, saya bilang ke Ibu, “Gimana? Jadi apa enggak?” Saya udah berniat agar rencana hari ini digagalkan, karena saya nggak begitu suka ada ditengah keramaian yang nggak wajar kayak gini. Halah

Namun, semua tidak setuju dengan ide tersebut, akhirnya, kami tetap beli tiket. 

Pertama kali saya masuk, saya langsung terpana dengan ini:

Museum Angkut Movie Star Studio

Cantiknyaaaaa! Saya udah masa bodoh banget dengan mobil-mobil yang ada, rasanya tidak tega untuk meninggalkan satu kedipan mata pun untuk berhenti menatap lampu-lampu ini. Halah lebay.

Tapi sayang, kecantikan itu luntur ketika saya lihat Museum Angkut RAME BANGET dalemnya!! Semuanya bertebaran, biasanya kalau museum itu tenang, ini enggak, rame banget!

Tips: Kalau nggak terpaksa, jangan pergi ke Museum Angkut di hari minggu atau di hari libur, sayang banget, mau nikmatin yang ada di sana susah, mau foto juga susah.


Senyum saya keliatan banget maksanya, bahkan lihat! Adek saya! Menggambarkan dia juga ikut pusing. Duh, siapa sih yang ngajarin foto kayak gitu….

Sebenernya, banyak yang keren di sini, apalagi kalau kalian suka nonton film! Malah harus, wajib, fardhu ain pergi ke sini. Atau kalau kalian suka travelling, ke sini aja, nggak perlu nyiapin uang berjuta-juta udah bisa ke berbagai negeri… 

Iya, versi KWnya maksudnya hehe.

Mobil Museum Angkut

Lebih asik lagi, ngajak anak kecil! Karena mereka ‘lebih sadar’ untuk ‘pengin tau lebih’. Kebanyakan anak muda kayak saya ini, kalau pergi ke sini, paling buat foto-foto. Makna ‘museum’nya udah ilang. 

Ngelihat kenyataan yang ada, di mana semua lebih asik foto-foto, saya jadi mikir, yang punya Museum Angkut ini apa enggak sedih ya? Tempat wisatanya cuma buat foto-foto doang, selepas pulang dari sana, mungkin hanya satu di antara sepuluh orang yang bener-bener dapet ilmu.

Narsis Museum Angkut

Salah satu pengunjung yang semangat foto-foto adalah.. foto di atas. Sebenernya ada rantai yang menghalangi pengunjung untuk nggak boleh masuk, hehehe tapi saking semangatnya kali ya sampe foto deket si mobil ini. Sangar!

Selfie everywhere

Sejauh mata memandang, ada orang pegang kamera. Sejauh mata memandang, ada orang pegang smartphone lagi jepretin temennya. Sejauh mata memandang, ada yang lagi pegang tongsis. Hoah, jujur aja saya jenuh.

Mungkin Museum Angkut Movie Star Studio kalau kayak gini ganti nama aja, Movie Star Photo Studio hehehehehe.

Di sini saya nggak dapet foto diri saya sendiri kecuali foto bareng keluarga yang ada di atas. Saking pusingnya karena rame, saya udah nggak mood lagi buat narsis-narsisan. 

Tapi tenang, nih yang keren di Museum Angkut!

United States Museum Angkut

Kalau nggak salah ini di United States, di antara negara-negara yang ada, saya paling suka ini. Ketika masuk, berasa ada di film-film, berasa di US beneran!

Jogja Museum Angkut
Ini di Jogja, lagi-lagi… adek saya…
Favorit!

Dan… yang paling saya suka di antara yang lain:

Kapal Pinisi
Saya suka banget filosofi dari kapal ini. Jadi, Kapal Pinisi adalah kapal tradisional yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan.

Spesialnya ada di jumlah tiang dan layarnya. Dua tiang yang ada artinya dua kalimat syahadat, sedangkan ketujuh layar yang ada artinya jumlah surat Al-Fatihah, selain itu juga memiliki makna bahwa nenek moyang Indonesia mampu mengarungi tujuh samudera besar di dunia.

Woh, dalem! Keren! Sangar!

Kok tau? Ya, tau lah! Kan nyontek ini hehehe:


*****

Overall, Museum Angkut Movie Star Studio tetep harus kamu datengi kalau lagi main-main di sekitar Malang Raya! Tempat ini salah satu alasan kenapa kamu harus banget #VisitMalang! Tapi jangan lupa, pinter-pinter milih hari. Apalagi abis ini liburan nih, gaes!

Untuk informasi lebih lengkap tentang Museum Angkut, kamu bisa kunjungi websitenya: www.museumangkut.com 

Okay, selamat liburan gaes! Buat yang merayakan natal, semoga semuanya berjalan dengan baik, nggak ada kejadian yang meresahkan dari pihak manapun, berjalan dengan tenang dan lancar. Semoga liburan kalian semua menyenangkan! 

Jangan lupa lho kalau ke Malang main-main ke Museum Angkut, yuk #VisitMalang! :D

Baru aja masa depan saya terancam. Dengan keadaan siswi setengah santri yang besok harus Ujian Akhir Sekolah Bahasa Inggris dan TOEFL.....

Baru aja masa depan saya terancam.

Dengan keadaan siswi setengah santri yang besok harus Ujian Akhir Sekolah Bahasa Inggris dan TOEFL.. saya baru sampai di sekolah jam setengah sebelas malam. Sedangkan gerbang sekolah semuanya udah dikunci dengan manis. Mampus, mati aja lo!

Untung aja, saya bisa masuk asrama berkat memasang wajah tanpa dosa melalui satpam penginapan milik sekolah. Alhamdulillah, selamat! Sesampainya di kamar, tiga teman sudah tertidur pulas dengan buku pelajaran ada di tangannya, dan keempat teman lainnya masih setia dengan buku pelajarannya…

Jelas, saya tertampar dengan keadaan yang semacam ini. Meskipun kelihatannya saya bandel, kelihatannya menyepelekan sekolah, saya masih sadar bahwa sekolah itu penting. Meskipun nilai 8, 9, atau 10 itu tidak penting, tapi lewat sekolah, khususnya sekolah saya di SMA ini, pola pikir saya jadi banyak berubah dan berkembang untuk menjadi ibu di kemudian hari yang cerdas, tsaaahhhhh.

Tapi saya yakin banget, yang baru saya lakukan nggak ada ruginya! Bahkan sepulang dari itu saya nggak sabar untuk segera posting di blog. Padahal jelas-jelas besok UAS, dan seharusnya saya nggak boleh keluar malam itu. Emang abis dari mana sih? Dari sini nih:

KAFE INSPIRASI!

Dari kiri, Mas Kholiq, Pak Peter, Mas Ary, dan Mas Wawan.
Ini bukan nama sebuah kafe gaul di Malang, BUKAN! Kafe Inspirasi adalah sebuah event yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali di hari Rabu, lokasinya di Toast Story Soekarno-Hatta!

Jadi, kita dateng ke Toast Story, yang merupakan kafe gaul di Malang. Namun di hari itu, karena Kafe Inspirasi kita nggak cuma ngobrol santai seperti biasanya, karena kita bisa dapet lebih, plus plus! Apa itu yang plus plus? INSPIRASI!

Ya, inspirasi!

Hari ini ada dua pembicara, manager Toko Oen, toko es krim melegenda di kota Malang, Pak Peter. Kedua, Pak Rudi, seorang juru parkir 10 tahun. Jujur aja, awalnya saya nggak begitu tertarik dengan pembicaranya, tapi saya salah besar! Hari ini bener-bener menginspirasi!

Sumbersari, sumber inspirasi yang pertama, Pak Peter!


Emang ya, cewek itu suka menyimpulkan semaunya sendiri. Saya kira, Pak Peter layaknya orang tua pada umumnya. Ternyata? ENGGAK! Emang ya, orang sukses itu selalu punya daya tarik yang berbeda, selalu punya karakter atau pribadi yang menyenangkan. Beliau menyampaikan pesan-pesan inspiratifnya dengan asik banget, gaul!

Pak Peter menegaskan, mulai sekarang, sedini mungkin, kita harus punya pikiran bahwa, setiap apapun yang kita kerjakan, menghasilkan uang! Katanya, ‘pinter tok tapi gak oleh entuk duek yo isin nang marotuo’, pinter tapi nggak bisa menghasilkan uang, ya malu lah sama mertua.

Cara sederhana yang ditawarkan Pak Peter adalah… menulis! Setiap punya mimpi, tuangkan di kertas. Modifikasi menjadi puisi, prosa, atau cerpen. Kirim ke koran, dimuat, dapet uang!

Sebagai penulis, penulis di blog sendiri maksudnya hehe, emang pada kenyataannya nggak semudah itu. Tiba-tiba menulis langsung dapet uang. Tapi, lewat blog ini, saya dapet banyak temen dan manfaat lainnya. Salah satunya adalah, kemarin saya dateng sebagai media partner ke acara INSPIRATION 2K14 kalau nggak gara-gara dari hobi nge-blog, mungkin sampai detik ini saya bukan reporter Beware Magz.

Emang nggak seberapa, tapi setelah jadi reporter Beware Magz, saya dapet tawaran kerja sama yang profit-able. Nggak bisa saya ceritakan project ini lebih jelasnya, insha Allah tahun baru di 2015, doakan aja lancar, aamiin! Tapi, balik lagi, semuanya karena menulis.

 “Hidup itu harus sombong dan nakal!”

Nah ini yang paling bikin saya nggak menyesal menjadi bagian Kafe Inspirasi detik itu. Pertama, hidup itu harus sombong! Kenapa sombong itu penting? Bukannya itu salah satu akhlak tidak terpuji yang anak SD aja tau?

Begini, sombong itu nggak selalu negatif, terkadang sombong itu penting. Misalnya, ketika kita berkenalan di suatu forum dengan, “Hai, nama saya Puput, saya anak kelas XII Bahasa, tinggal di asrama. Terimakasih.”

Orang hanya akan tau kamu anak kelas XII biasa seperti pada umumnya.

Berbeda dengan, “Hai, nama saya Puput, saya cuma suka nyanyi aja di Soundcloud sama sesekali diundang ngamen di acaranya temen-temen.”

Setidaknya, orang-orang bakal inget, “Oh, tadi tuh ada Puput yang biasanya diundang-undang ke acara temen.” Suatu saat, jangan kaget tiba-tiba ada orang yang menghubungi kamu dengan, “Eh, katanya kamu sering diundang ke acara-acara ya? Besok adikku ulang tahun nih, bisa ngisi?”

Nggak selalu negatif, kan?

Kedua, hidup itu harus nakal.

Mungkin, di mata temen-temen, saya adalah anak nggak tau diri. Udah tau besok UAS, masih aja keluyuran keluar. Udah tau peraturannya hanya boleh keluar satu kali dalam satu bulan, eh tetep aja. Dan itu nggak sekali, tapi sering.

Pernah saya berpikir untuk bertaubat, kembali pada jalan yang benar menurut opini kebanyakan orang. Tapi, sejauh ini saya tidak pernah merasa menyesal. Malah jadi kenal banyak orang luar biasa.

Kalau saya nggak ambil resiko kabur, nggak mungkin akhirnya hari ini saya ada di Kafe Inspirasi. Ngobrol banyak hal dengan ownernya Toast Story yang super rendah hati. Nggak mungkin akhirnya saya akhirnya ketemuan sama mahasiswa Ayah saya dulu untuk diskusi tentang bisnis, padahal siapa lah saya ini? Dan nggak mungkin akhirnya saya bisa tau banyaaaaaaak hal yang nggak bisa saya dapatkan di sekolah, dan bisa jadi bekal saya di kuliah nanti.

Tuh, kan! Nakal itu nggak selalu bermakna negatif.

Rupanya, Pak Peter bukan lah sekedar manager Toko Oen biasa, beliau pinter banget bikin puisi. Saya yang jurusan bahasa aja selalu kesusahan memaknai puisi, apalagi bikin puisi.

Yang mengejutkan lagi, Pak Peter ini sempat mendapatkan penghargaan manager terbaik se-Indonesia dari Good Company Award. WOOH! Dan, beliau rupanya mengurus 3 pabrik, 2 restoran, dan advokat.

Edyaaaannnn tenaaaannnnn!!!!             

Sumber
Ada satu lagi yang saya suka dari Pak Peter, “Pacar normer seket, asal onok duek, kabeh gampang!” Artinya, pacar nomor lima puluh, asal ada uang, semuanya mudah!

Bener! Saya membenarkan yang pertama, pacar itu nomor kesekian. Apalagi anak seumuran saya, masih di bawah dua puluh tahun. Untuk apa pacaran? Setahun yang lalu, saya mulai sadar bahwa pacaran tidak menghasilkan apa-apa dan malah mengkerdilkan otak, kerjaannya kencaaaaan terus. Sejak saya putus, kehidupan saya antar teman, guru, sekolah, dan orang tua jauh lebih baik.

Kata temen sekaligus kakak saya, Putri Intifada, sebagai muslimah elegan, ketika ketemu sama cowok yang ‘klik’, temenan aja yang rileks, ambil hatinya lewat al-fatihah seusai solat fardhu dan sunnah. Wooh!



Sumbersari selanjutnya, seorang juru parkir 10 tahun, Pak Rudi. Bisa bayangin betapa besar hatinya seseorang yang istiqomah jadi juru parkir 10 tahun? Kita lihat dari sudut pandang positif aja, deh ya.

Sering kita temui orang udah punya kerjaan, gaji ada, tapi sering mengeluh? Nggak betah? Mau pindah kerja padahal nggak punya bayangan apa pun setelah itu? Pingin resign tapi nggak ngerti mau kerja apa sesudah itu?

Iya kalo resign gara-gara ada kerjaan atau bisnis mandiri yang lebih baik, #UdahResignAja! Tapi kalau gara-gara bosen? Nah, ini yang bisa dipelajari dari sosok Pak Rudi.

Konsep acara ini keren, kita nggak hanya belajar dari sosok dengan kegilaannya dalam meraih karir hingga puncak. Dari Pak Peter yang dulunya juru parkir sekarang jadi sosok yang luar biasa dan menginspirasi.Tapi dipertemukan juga dengan sosok dengan kehidupan sederhananya saja beliau bisa menginspirasi, Pak Rudi. 

Di postingan kali ini saya males ngomongin Mas Wawan, karena seperti biasanya, Mas Wawan berkolaborasi dengan Mas Ary dan Mas Kholiq bikin pecyah acara, edyan!

Ehm, for your information aja, saya klarifikasi ya dari postingan sebelumnya yang SUCROS2 Jatim: Ketawa 9 Jam! Mas Wawan bukan orang Tulungagung, gaes! Beliau orang Kediri, ealaaaah, peehhhhh wong Kediri to!

Eh iya, nggak cuma dapet ilmu dan inspirasi dong, tapi saya juga dapet voucher 5.000 dari Toast Story dan topi dari Mahasiswa ½ Malang.


Kapan Nikah? Aduh… tau aja yang pengin nikah muda.  


Sebenernya sih mau kenalan sama mbak-mbak ini, namanya Winda Carmelita. Suaranya bagus, dan dia juga blogger! Ah, tapi apalah daya, tadi datengnya telat dan keburu pulang heheheu.


Kafe Inspirasi, terimakasih ilmunya yang menginspirasi, dua minggu lagi, diusahakan dateng lagi! Jangan bosen-bosen kalau saya sering dateng, salah sendiri bikin pengin nagih lagi. Mas Kholiq, Mas Wawan, dan Mas Ary, sukses terus mas!!! :D

 “Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah. Apa gunanya kepandaian kalau tidak memperbesar kepribadian seseorang sehingga ia makin sanggup memahami orang lain?  Emha Ainun Nadjib

Salam menginspirasi, 
dari Sophia Mega yang masih Ujian Akhir Sekolah.