Kembali Tamasya Kedai Kopi | Menghidupkan Akun yang Mati Suri & Strategi Social Media Hari Ini

Mei 2022 aku kembali lagi menulis cerita-cerita Tamasya Kedai Kopi di Instagram (@tamasyakedaikopi), dahulu usernamenya adalah @sophiamega (aku memisahkan akun personal dengan cerita mengopi). Aku kembali membagikan cerita—setelah sempat bertekad berhenti karena setelah jadi ibu, aku baru sadar bahwa dateng ke kedai kopi aja, mencium aroma kopi itu langsung bikin sakit kepala hilang. Apalagi ketika aku punya waktu buat menulis, minum kopi, dan menceritakan pengalaman mengopi, benar-benar menyenangkan dan rasanya nggak bisa berhenti untuk terus membicarakannya. 

Menceritakan kopi 2015 dengan 2022 di media sosial jauh berbeda. Dulu kayaknya perlu punya kamera yang minimal mirrorless buat menghasilkan ulasan makanan atau minuman yang bagus lalu menceritakannya melalui tulisan, kalau aku melalui caption Instagram dan blog. Sekarang, aku udah bisa bye bye sama kamera mirrorless, dan lagi suka-sukanya bikin video pakai ponsel.

Sebetulnya menghidupkan akun @tamasyakedaikopi yang followers-nya adalah teman-teman sekolahku dulu dan mungkin beberapa teman komunitas kopi yang barangkali juga nggak peduli sama ceritaku karena pada dasarnya aku bukan siapa-siapa di komunitas kopi, aku merasa akan sulit. Followers mungkin 5000, tapi itu akun sempat mati lama, berubah-ubah username-nya, sebetulnya aku malas menghidupkan akun yang mati.

Bagiku lebih seru bikin akun baru karena ketemu orang-orang baru yang kayaknya lebih peduli, tapi aku agak sayang sama cerita-cerita Tamasya Kedai Kopi yang dahulu pernah kubuat. Aku udah lama nggak pegang kamera mirrorless karena pekerjaanku sekarang lebih banyak menulis sebagai Social Media Specialist di sebuah digital agency Jakarta Selatan. Aku nggak tahu apakah aku bisa lagi memotret momen-momen di kedai kopi yang kusuka itu, jadi aku memilih melanjutkan akun tersebut saja.

Menghidupkan akun yang mati suri memang sulit, tetapi karena aku bekerja di social media, jadi lumayan seru ya buat coba-coba mana strategi yang berhasil dan tidak. Beberapa strategi social media ini yang kucoba:

Fitur Kolaborasi Instagram
Aku menggunakan fitur kolaborasi dengan akunku @sophiamega, aku memutuskan tak masalah kalau konten di akun personalku campur-campur, asal kalau mau cari cerita kopi ke Tamasya Kedai Kopi saja. Tapi ternyata menggunakan fitur kolaborasi Instagram saja dengan musik-musik trending tidak cukup. Orang yang mau nyimak videonya hanya 1.000-2.000 orang dan yang betul-betul peduli sampai klik love hanya 20-40 orang saja.

Konten yang nge-Hook
Reels dulu memang dikenal dengan video-video cantik atau beauty shot aja ditambah musik trending. Kini aku sadar konten kayak gitu udah nggak cukup lagi untuk di Reels Instagram apalagi TikTok. Waktu kerja jadi Social Media Specialist aku banyak belajar bikin storyboard yang nge-hook dan baru sadar bikin video tuh ternyata nggak gampang yah!

Aku ubah konsep video, jadinya bukan beauty shot aja, ada shot kedainya, bikin kopinya, aku minum kopi, dan lain-lain. Lalu aku ceritakan dengan voice over dan sub-title agar memudahkan orang memahami apa yang aku ceritakan. Kemudian detik-detik awal emang harus nge-hook, sebetulnya ada banyak strategi cerita nge-hook yang aku nggak semuanya tahu, tetapi ini yang sedang kucoba:
  • Kalimat pembuka voice over yang akan selalu sama. Apapun kontennya, akan kumulai dengan kata ‘kalau’, bisa jadi ‘kalau kamu cari kopi dan buku’ atau ‘kalau aku mau ngopi dan nulis’ dan lain-lain. Biar terdengar familiar aja, tetapi strategi ini bisa salah juga, ya.
  • Nunjukin poin utama video di detik-detik awal. Entah itu kopinya yang unik, biskuit yang enak, rasanya yang istimewa, ini sebetulnya baru kuterapkan di video paling akhir (Cali Office), dan belum 24 jam yang videonya udah disimak 5.000 kali
  • Voice Over yang tidak lemes ya ges ya, dulu aku juga kalau bikin voice over cenderung bosen didengerinnya, jadi sekarang aku lagi banyak belajar bikin voice over yang catchy tapi nggak berisik
Aku besok-besok mau coba bikin thumbnail yang lebih nge-hook sih dan strategi-strategi lain. Kalau bikin konten di akun sendiri memang menyenangkan, bisa cobain berbagai strategi tanpa takut salah dan tanpa takut performance-nya perlu dipertanggung jawabkan di depan klien hahahaha. 

Nyobain TikTok
Ini challenge yang lagi aku coba juga, bikin akun mulai dari nol di TikTok cuma pengin tahu konten review kopi kayak gitu ada yang peduli nggak yah di TikTok? Toh tinggal repost dan ganti musik aja gitu.

Begitulah perjalananku kembali Tamasya Kedai Kopi. Aku akan bersenang-senang sebaik mungkin yang kubisa! :D

Share:

0 comments