Film: INSIDIOUS2

Awalnya ragu buat nonton Insidious2, karena Indious yang pertama aja bikin kebayang- bayang terus sekitar 2 minggu- an. Entah mimpi buruk dan melihat sesuatu yang tidak- tidak sehingga saya sangat menghindari film horror. Namun hasutan dari (lagi- lagi) teman sekelas saya yang bernama Ira dan Nilna akhirnya baru saja kemarin saya nonton film Insidious2.

Saat duduk di kursi bioskop, saya bertekad sepenuh hati agar tidak terbawa dengan filmnya. Hampir setiap hal yang dilakukan pemain, saya, Ira dan Nilna tidak berhenti menanggapi dengan hal- hal yang konyol. Bahkan mbak yang di depan saya (dan pacarnya) ikut tertawa. Maaf banget ya mas, jadi gak khidmat gitu nontonnya. Maafin Mega dan teman- teman.

Studio 1 di Mandala jam 13.15 sampai 15.25 menjadi heboh sekali. Bukan hanya karena teriakan seisi studio tapi karena saya, Nilna, Ira, Dea dan beberapa teman saya yang duduk beda seat selalu tertawa setelah mereka semua teriak dengan gaya tertawa yang tidak pernah wajar.

Well, filmnya gak jadi horror. Malah lawak banget. Tapi keren kok! Banyak hal yang berbeda dari Insidious pertama. Dan banyak kejadian so sweet di film ini, bikin pingin nangis banget. 

Dua cowok yang memakai kemeja putih itu bikin ngakak banget serius! Apalagi yang gendut, ada di saat mereka sedang memata- matai suatu kejadian dan yang memakai kacamata bilang 'Aku merasa seperti agen FBI'. Se studio pada ngakak, sempet- sempetnya coba. Nah, yang tengah itu namanya Elise, dia di Insidous pertama dia meninggal. Tapi dia ada lagi dong di Insidious2. Elise so sweet banget di sana. Pingin nangis lagi kan jadinya *ambil tisu*.

Yang udah nonton Insidious pertama, inget gak sama nenek gaun hitam yang ini? Nah, di sini terungkap siapa sebenarnya dia, kenapa dia lebih memilih baju hitam, kenapa tidak memakai hijab seperti Dian Pelangi aja. Terus apa yang dia lakukan dan latar belakang kehidupannya. Pokoknya kita diajak berkenalan siapa nenek dibalik gaun hitamnya ini. 

Foto di atas adalah segmen dimana saya benar- benar ingin menangis. Jahat banget Ibunya. Namun keinginan menangis selalu gagal, pasti setelah itu ada adegan horrornya. Gak seru banget(?) 

Karakteristik Insidious ada di letak bagaimana mereka menampakkan hantu- hantu yang mereka punya dengan sangat terang- terangan. Terus hal- hal yang dilakukan hantunya pasti konyol.

Misalnya, Ibu (yang di atas) tiba- tiba jalan dari ruang keluarga, lantai dua dan kembali ke ruang keluarga lagi yang entah dengan kecepatan apa tiba- tiba tanpa beralasan menampar Ibunya anak yang menjadi tokoh utama di film ini. Awalnya teriak, tapi setelah itu ngakak banget. Gak paham apa maksud hantunya tiba- tiba menampar tanpa alasan dengan muka yang konyol sekali. Kenapa harus menampar, kenapa tidak mencakar. Keren tapi konyol. 

Terus di sana pasti banyak kegiatan- kegiatan hantu kayak pintu kebuka sendiri atau piano yang bemain sendiri. Awalnya memang serem, tapi waktu diendingnya.... ternyata dibalik semua itu so sweet banget. *apasih*

Paling suka deh sama film horrornya Hollywood. Konsepnya selalu keren meskipun endingnya terkadang mengecewakan atau bisa disebut menggantung. Dan ending menggantung entah mengapa selalu menjadi pilihan sutradara Insidious. Kayaknya bakal ada sih Insidious3-_-.

Ini wajah kita yang sumringah setelah nonton Insidous2. 

Ira (kanan), Nilna (tengah) dan  Saya (kiri)

Yang belum nonton, saya rekomendasikan sekali buat nonton ini! Jangan lupa mengajak teman- teman anda yang konyol agar tidak terbawa suasana horrornya dan berujung kalian tidak bisa tidur. Sekarang juga udah tanggal 10 Oktober, MANUSIA SETENGAH SALMON udah ada di bioskop. Ada yang mau nemenin saya? :(