Senyum bahagia udah lengser dari jabatan. Menjadi 12 graders yang merupakan angkatan terakhir untuk KTSP 2006, saya merasa tua bang...

12 Graders: Seniornya Senior


12 graders
Senyum bahagia udah lengser dari jabatan.

Menjadi 12 graders yang merupakan angkatan terakhir untuk KTSP 2006, saya merasa tua banget di sekolah. Ketika adek kelas penikmat Kurikulum 2013 lagi ribet masuk kelas lintas minat, saya cuma bisa ngelihatin mereka dengan tatapan nanar. Ketika adek kelas penikmat Kurikulum 2013 dapet buku gratis dari sekolah, saya harus ke beberapa toko buku mencari buku yang kebanyakan udah nggak diproduksi oleh percetakan akibat perubahan kurikulum.

Meskipun perbedaan kasta ini berlangsung dengan kejam, kami tetap lah 12 graders, seniornya senior! Tingkatan kelas yang sering diingatkan guru-guru dengan kalimat yang sama, “Kakak kelasnya harus memberi contoh yang baik lho ya.”

Kebanyakan siswa atau siswi yang baru jadi senior, memaknai kalimat tersebut secara berlebihan. Semua hal yang dilakukan junior mendadak serba salah dan senior terus-terusan mencari cara untuk mengingatkan dan dikenal banyak junior bahwa dia senior yang keren.

Sebagai senior, sudah waktunya kita menjadi senior yang benar-benar keren dan berwibawa. Bisa memilah dan memilih mana sih yang harus diingatkan dan mana yang tidak, bisa sadar diri udah pantes ngingetin atau belum. Bener-bener mengingatkan untuk kebaikan mereka, bukan buat cari muka.

Bukan lagi zamannya ada cerita karena nggak terima gebetan suka adek kelas, terus ngingetin mereka dengan cara berantem, marah-marah atau nyinyir gak jelas, norak banget. It’s  2014, wake up!

Kakak kelas
Udah kelihatan songongnya belum?

Kalau menurut saya kehidupan SMP dan SMA jauh berbeda. Apalagi yang sebelumnya sekolah di SMP Negeri, kemudian masuk ke sekolah dengan title ‘madrasah’, harus belajar bahasa arab dan berbagai pelajaran agama lainnya. Sedikitnya mereka belajar 17 pelajaran dalam setahun.

Itu baru pelajaran, belum lagi perbedaan cara bersikap dan prinsip-prinsip yang ada di SMP dulu dan di SMA-nya sekarang berbeda. Jadi wajar banget kalau para junior nggak paham harus bersikap bagaimana, dan di sinilah peran senior bermain. Tsaaahhh.

Setelah satu tahun menjadi senior dan satu bulan menjadi seniornya senior, saya menyimpulkan bahwa cara mengingatkan senior yang keren terbagi menjadi tiga cara:

CARA JUDES
Ketika saya jadi adek kelas, saya sering menemukan kakak kelas yang judes. Dan baru beberapa hari yang lalu saya sadar telah melakukan sesuatu sehingga bisa saja saya dianggap kakak kelas yang judes. 

Setiap pagi kami harus absen dengan cara menyentuhkan sidik jari ke sebuah mesin sebelum masuk sekolah. Setiap pagi kami dibiasakan untuk antri.

Pagi itu saya antri dengan rasa malas, eh sialnya banyak adek kelas berbadge hijau dengan wajah tanpa dosa langsung memotong barisan (badge hijau kelas X, kuning XI, dan merah untuk XII). Kemudian saya nyinyir pelan, “Pada bisa baris nggak sih?”

Sedetik kemudian saya sadar, nyinyir adalah perilaku nggak elegan dan nggak ada gunanya. Akhirnya saya langsung ingetin mereka dengan nada yang agak judes: “Baris rek, baris, baris.” Wajah-wajah cewek berbadge hijau itu pun langsung berubah, mungkin sebentar lagi saya dikira senior yang judes. Oh tidak.



Awalnya sih saya mikir, ah nggak papa deh biar mereka bisa sadar diri dan membiasakan antri. Tapi nggak keren juga kalau dianggep judes, cara ini hindari aja deh, pake cara-cara yang lebih elegan dan keren lainnya.


CARA ELEGAN

Salah satu agenda acara di MOS adalah parade ekskul. Dulu ketika saya kelas 11, saya dan beberapa teman saya lah yang mengatur penataan meja dan strategi promosi yang akan kami pakai ketika parade ekskul. Karena pada tahun ini saya kelas 12, maka saatnya saya memberikan amanah ini untuk adek kelas.

Esktrakurikuler broadcasting pun dapet amanah untuk jadi MC di parade ekskul tersebut, akhirnya saya memutuskan saya dan salah satu adek kelas yang jadi MC. Nyebelinnya, para adek kelas ini nggak bisa peka terhadap tugasnya sendiri.

H-1 parade ekskul, partner MC ngambek karena nggak dikasih informasi. Padahal seharusnya dia sendiri yang langsung ke panitia. Di waktu yang sama, ketika saya tanya gimana persiapan parade ekskulnya, di antara mereka malah jawab: “Lho mbak emang yang dibawa apa aja?” Gubrak, saya nggak habis pikir dapet jawaban sedemikian polos, padahal dia udah kelas 11 saat itu.

Ini udah H-1, besok pagi acaranya kenapa responnya kayak gini??

Karena sebel, saya beli minuman dingin sebelum membalas SMSnya. Sambil minum, saya membalas SMS adek kelas saya yang saat itu dia lah calon ketua broadcasting selanjutnya. Saya lupa gimana isi SMSnya, intinya sih gini:

Maaf kalau aku jarang bales SMS, aku lagi panitia MOS, lagi sibuk-sibuknya. Ya masa sih harus aku tuntun terus? Tahun depan kalian sendiri lho yang jalan. H-1 acara masih nggak tau harus bawa apa, tahun kemarin kalian semua ikut MOS kan? Udah tau kan parade ekskul itu gimana, setidaknya punya bayangan harus bawa apa. Terserah kalian deh besok kayak gimana, yang jelas kalian harus dateng, aku nggak mau tau, karena udah bilang kalau mau isi stan.

Hal-hal semacam itu lah yang wajib banget kita ingetin sebagai senior, demi kebaikan bersama. Karena kekecewaan saya begitu mendalam, akhirnya saya merombak susunan organisasi ekstrakurikuler broadcasting untuk tahun ajaran 2014/2015. Dan Alhamdulillahnya, dia aktif banget, bisa mengajak dan merangkul temen-temennya. Huhuhu terharu, semangat ya broadcasting tahun ini! :”)

Semangat ya sweetheart. :*
CARA KEJAM

Kejam di sini bukan berarti kejam pada makna harfiahnya, maksudnya… Langsung saya ceritain aja deh.. Malam itu, saya baru aja selesai solat maghrib, kemudian saya berjalan ke tempat di mana saya meletakkan al-qur’an untuk mengambilnya. Tiba-tiba ada adek kelas yang curhat ke temennya gini:

“Minggu ini ada muhadhoroh (kegiatan kebahasaan) nggak yaaaaa? Kayaknya enggak deh, kita kan capek.”

Ketika saya tidak sengaja mendengar curcol mereka, saya sok cuek dan kembali ke tempat semula untuk mengaji. Sesudah mengaji, saya ceritain curcol-an adek kelas yang tadi ke beberapa temen se-angkatan.

“Gaes, gaes. Masa sih ya tadi itu ada adek kelas curcol ke temen-temennya: 'Minggu ini ada muhadhoroh (kegiatan kebahasaan) nggak yaaaaa? Kayaknya enggak deh, kita kan capek.'” 

“Hahahahaha, iya Meg. Tadi itu juga ada yang cerita gini, ‘Hari ini kita ta’lim (pelajaran agama di asrama) nggak sih? Kayaknya nggak ada deh ya.’ Akhirnya mereka merasakannya Meg!!”

Ini bukan cara mengingatkan sih, tapi lebih peralihan daripada kita jahatin mereka yang nggak tau apa-apa, mending dibuat jadi topik pembicaraan di kalangan senior hehehehe. :p

Saya dan Ira mengucapkan: Salam senior! 

Buat seluruh senior, sudah selayaknya kita menjadi senior yang keren dan nggak norak. Karena roda akan berputar, sebentar jadi senior, eh besok jadi junior lagi. Buat seluruh junior juga jangan sungkan buat ingetin seniornya kalau salah. Salam senior! 



25 comments:

  1. kelingan jaman SMA, numpang quote paling tak ingat:

    “True terror is to wake up one morning and discover that your high school class is running the country.”
    -Kurt Vonnegut

    quote ini satire yet two-headed.
    1. teror, karena kita sudah faham kebusukan kawan-kawan kita dan kita mencemaskan negara ini.
    2. teror, karena kita sudah faham kebusukan sistem kenegaraan, dan kita mencemaskan kawan-kawan kita.

    anyway, enjoy your last year (in high school) dude! (maybe) you'll miss it :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Quotenya keren, bener banget ya. Lagi ngerasain yang semacam itu akhir-akhir kelas 11 kemarin.
      Iyaa.... bakal kangen banget. Siaaaaap deh kalo tentang enjoy the last year. :D

      Delete
  2. beh, sudah senior sekarang. jowone juga kental banget. hihi :D
    engko lek wis kuliah, balik eneh merangkak dadi junior. wkwk
    salam senior! xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jowone kental banget? xD
      Laaah iya, ntar balik jadi junior aja banyak gaya xD

      Delete
  3. Kalo mau terkenal ya jambak-jambak aja juniornya, gampang kan hahaha

    ReplyDelete
  4. Aku dulu juga salai memaknai kata-kata senior yang keren dan berwibawa, jadi setiap sekolah aku memakai tas kantor da sepatu fantofel, dengan dasi kupu2. Ntah apa yang ada dibenak para junior melihatku dulu. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. SERIUS MAS? Ya ampun, kenapa bisa segitunyaaaa hahahah :'D

      Delete
    2. aku banyak typo nih. -_-

      iyaps, dulu cuma cari sensasi doang mumpung udah senior.

      Delete
    3. Mungkin misalnya aku jadi juniornya Mas Dimas nih ya waktu itu, paling aku menanggapinya dengan membatin: "Mas ini nggak papa tah kejiwaannya?" :")

      Delete
  5. OMG Ini mengingatkanku kalau kita sudah lengser :''') aku mengerti rasanya punya problem calon ketua gak peka Meg. Dan akhirnya mau gak mau dia juga tak nasihatin sambil rada ngancem-ngancem nakutin gitu :''' Tos dulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya katanya kamu mau posting tentang ke-lengser-an-mu? Toossss!! :D

      Delete
  6. jd kelas 12 itu rasanya ga ada duanya. klo aku sih jd pling thun yg dikangenin bgt slma SMA. soalnya beda bgt sama kuliah. hoho :"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kelas 11 lebih ngangenin, bisa bebas ikut lomba dan sebagainya. *curhat* :")

      Delete
  7. Lo kasian meg jadi angkatan terakhir penikmat ktsp, gue kan beruntung dapet k13, ini kebalik enggak-_- lama gak main kesini udah ganti aja tampilannya nih~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh enaknya. Semangat ya generasi cemerlang xDD

      Delete
  8. baris rek baris, jangan jongkok, disurug baris malah jongkok hehehe, balik kiri grak.....
    pagi mbak shopia.....sukses selalu buat mbak...Aamiin

    ReplyDelete
  9. melihat cara lo yang nyuruh orang baris-berbaris, gua yakin lo punya bakat untuk ikut resimen mahasiswa kelak. hahaha.
    btw, ternyata lo iri dengan yang make KK13 ya? padahal yang menjalankannya malah kebanyakan ngeluh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Resimen mahasiswa itu apa? .___.
      Iya sih, adek kelas pada ngeluh kalo agak ribet sama bukunya belum banyak ada. Tapi setidaknya sistemnya keren sih, bener-bener bikin mereka cerdas meskipun lebih susah. Dan berkemungkinan besar nggak ada ujian nasional :")

      Delete
  10. kalo kuliah, ospek seniornya malah lebih judes meg. mending ngadepin senior yang kejamnya cuman pake bentakan, daripada ngadepin senior yang judes. bikin pusing -_-

    ReplyDelete
  11. Berbakat banget jadi senior judes, Meg. Keren. Hahah..

    ReplyDelete
  12. seniornya senior. jadi aku adalah senior senior seniornya si senior ._.

    btw, aku pernah dulu nggebet cewek, akhirnya si cewek digebet adik kelas. aku nggakpapa. aku tegar. aku nangis didepan cewek itu #CUKSTAW DUNIA HARUS TAU !!!

    ReplyDelete