Dulu, meme cewek potong rambut lebih mahal dibandingkan cowok begitu
viral, kayak meme di bawah ini:
![]() |
Pict from: |
Maraknya barbershop dengan
harga yang bisa dibilang sama aja dengan harga potong rambut cewek yang bikin
meme itu nggak berlaku lagi. Tetep lebih rumit cewek sih yang perawatannya
banyak, karena punya rambut panjang emang susah (apalagi yang berhijab). Kalau
cewek ada creambath dan
teman-temannya, sekarang cowok juga udah ada Pomade yang harganya bisa dibilang
nggak murah.
Pomade dan minyak seperti produk yang memiliki nama ‘Wak Doyok’ ini juga
mengubah asumsi lama tidak berlaku lagi seperti, “Cewek tuh dandan mulu
kerjaannya.” Karena cowok juga dandan! Dandan itu bukan soal pake bedak kan? Ngerapihin
rambut, ngewarnain rambut, manjangin janggut dan kumis juga termasuk dandan.
Hwhwhwhw.
![]() |
Bersama Mbak Intan <3 |
Anyway, kemarin tuh saya dateng ke
launching barbershop yang ada di
Malang. Agak bingung sih kenapa saya yang diajak ke barbershop, kan saya cewek. Tapi karena penasaran seluk beluk
potong rambut ala cowok dan kepo sama owner-nya
ya disempetin dateng dong, makasih ya Mbak Intan sudah mengundang, mwah!
Richdjoe Barbershop 9 September lalu resmi punya tiga barbershop di Malang. Meski disambut dengan
hujan yang tak henti-henti, acara launching
nggak lantas berhenti dong, para media juga banyak berdatangan mulai dari Halo
Malang, Malang Post, Radio Kosmonita dan masih banyak lagi. Sepertinya, saya
satu-satunya yang dari personal blog deh.
Oh ya, maafkan hasil foto yang cembung semua ya hahaha, dslrnya lagi
nggak ada. Ini aja Go Pro pinjaman, sepertinya alam semesta sedang mengingatkan
saya untuk lekas punya kamera sendiri biar sewaktu-waktu butuh ngereview bisa
motret.
Nggak jauh dari rumah atau bahkan kampus saya, Universitas Muhammadiyah Malang,
Richdjoe Barbershop punya gerai ketiganya. Kalau temen kampus selalu bilang
daerah ini adalah ‘Kota Tirto’. Sebenernya bukan ‘sebuah kota’ pada makna
harfiahnya, tapi yang pernah ngampus pasti paham banget kalau ada sebuah daerah
yang kayak punya kehidupan sendiri di sana karena dipenuhi anak kost dari
kampus tertentu? Ya begitulah daerah gang Tirto atau lebih akrab disebut Kota
Tirto.
Saking ramenya, emang punya peradaban sendiri di sana. Nggak salah kalau
Ridjoe Barbershop memilih Kota Tirto sebagai lokasi ketiganya. Om Djoe sendiri,
pemilik Ridjoe Barbershop, bilang kalau outlet ketiga ini emang mau ngejar
mahasiswa UMM. Semoga sukses ya, Om!
![]() |
Kolaborasi antara kapankamunikah.com dengan Coffee Kayoe. Silakan ke bit,ly/temanhidupkopi untuk info lebih lengkap yah! |
Selain lihat-lihat Ridjoe Barbershop yang ketiga ini, sempet juga tuh
nanya-nanya ke Om Djoe soal cikal bakal bisnis ini ada. Sebenernya ini bukan
pertemuan pertama saya dengan owner Ridjoe
Barbershop, kali kedua sih. Beberapa kali ini saya suka minum mochaccinonya
Coffee Kayoe yang juga milik Om Djoe (lokasinya di lantai dua Ridjoe Barbershop
yang ada di Sigura-gura). Waktu lagi kolaborasi antara kapankamunikah.com
dengan Coffee Kayoe, dikenalin juga sama Mbak Intan dengan Om Djoe ini.
Dari awal tuh saya penasaran dengan kenapa sih namanya ‘Rich’ Djoe
Barbershop? Ternyata ini sapaan Om Djoe emang, berawal dari Yahoo Messanger
juga. Maknanya juga ‘Djoe yang kaya’, mantap! Semoga namanya benar-benar
menjadi doa ya dan membawa berkah untuk keluarga juga.
Kalau lagi ke Coffee Kayoe, mungkin kalian akan berjumpa dengan Om Djoe dengan kumis serta janggut yang cukup lebat hahaha, kata Om Djoe, "Ini kebetulan hasil uji coba minyak produksi dari Richdjoe." Orangnya ramah kok, sapa aja hwhwhw.
Kalau lagi ke Coffee Kayoe, mungkin kalian akan berjumpa dengan Om Djoe dengan kumis serta janggut yang cukup lebat hahaha, kata Om Djoe, "Ini kebetulan hasil uji coba minyak produksi dari Richdjoe." Orangnya ramah kok, sapa aja hwhwhw.
![]() |
Om Djoe nih lagi potong rambut (yang sebenernya cuma buat difoto hwhwhw) |
Yang membuat Om Djoe bikin barbershop
ternyata adalah Om Djoe emang udah dari awal suka bisnis, dulu mainannya property
dan kerja juga di bank. Karena nggak mau diem doang lihat orang bangun rumah,
Om Djoe lihat-lihat tuh yang ada di Malang ternyata cuma ada satu barbershop dan karena pingin otaknya tetep
jalan¸ akhirnya dibangun lah Richdjoe
Barbershop.
Sejak saat itu semakin banyak barbershop
yang ada di Malang, bahkan ada satu barbershop
yang warnanya biru di Malang dan tiba-tiba langsung bikin tiga barbershop di Malang. Batin saya, “Wih
berani banget ya? Seberapa besar sih peluangnya?” Kemudian semua itu terjawab
sih oleh Om Djoe, ketika ditanya takut nggak sih kalau banyak saingan saat ini,
beliau menjawab nggak takut, “Selama ada rambut, bisnis ini tetep jalan.
Segmentasi Richdjoe Barbershop ini mahasiswa, Malang setiap tahun akan ada puluhan
ribu mahasiswa, selama jadi kota Mahasiswa pasti akan tetap bagus.”
![]() |
Vintage jadi karakter dari Ricdjoe Barbershop. |
Iya sih, Richdjoe Barbershop yang kedua dekat kampus ITN, yang pertama
di Jalan Cokelat (area Soekarno-Hatta), dekat juga dengan UB dan yang ketiga
ini dekat UMM. Selain itu kesadaran para lelaki untuk membuat dirinya semakin
ganteng pasti semakin menjadi kebutuhan. Di Richdjoe Barbershop sendiri nggak
hanya potong rambut lalu selesai, tapi mereka menambah experience lifestyle vintage dan ‘kekinian’.
Biasanya sih, bisnis yang memberi experience
kepada pelanggan tuh lebih long-last daripada
yang sekadar jualan jasa ajah.
![]() |
Om Djoe lagi suapin istrinya nih, mmaaanisssshhhhh. |
Oh ya, Richdjoe Barbershop akan ada di berbagai kota lain lho. Yang
jelas pasti yang banyak mahasiswanya. Rencananya sih 50 tempat di kota besar,
Surabaya dan Jember juga jadi target. Tungguin ajah ya! Nggak berhenti di tiga gerai aja dong pastinya!
But I’m wondering something, sebagai penyuka kopi saya juga
bertanya-tanya, apakah kedai kopi yang marak dimana pun itu hanya sekadar trend
atau kebutuhan ya? Kalau sebagai penyuka, saya bilang kebutuhan, tapi saya
khawatir dengan kedai kopi yang nggak menciptakan signature atau karakter yang kuat bagi penikmatnya bakal
pelan-pelan ilang. Kan trend-nya sekarang semua orang penasaran untuk meminum
kopi, tapi sangat mungkin tahun depan akan digantikan dengan trend penikmat es
campur, who knows?
Nah, bagaimana dengan barbershop? Saya
kenal barbershop ala Jepang yang udah
mulai ditinggalkan karena sekarang zamannya udah beda. Asumsi saya sih, model
potong rambut tuh bakal berubah, lalu apa ya rencana jangka panjang bagi
pemilik barbershop? Kalau kamu
pemilik barbershop, boleh dong share soal ini, nggak kepikiran nanya ke
Om Djoe nih hahaha. DUH INI KENAPA JADI NGOMONGIN BISNIS? Yaudah gak papa, kan
ceritanya lagi penasaran.
![]() |
Produk dari Richdjoe Barbershop da produk lain seperti Wak Doyok. |
Kerennya dari Richdjoe Barbershop, mereka punya produk sendiri seperti shampoo, pomade, dan beard oil. Om Djoe bilang, dengan punya
produk sendiri bakal lebih ngerti apa yang dibutuhkan konsumen. Harganya
sendiri mulai dari Rp45.000 sampai Rp150.000.
![]() |
Harga potong rambut di Richdjoe Barbershop, ini cuma buat cowok lho ya. |
Nggak launching kalau nggak ada promo, ya kan? Nah selama seminggu dari tanggal 9 September 2016 akan ada beberapa promo diskon, coba cek di Instagram @richdjoebarbershops yah. Terus ada program Cut To Donate, potong rambut gratis tapi donasi seikhlasnya.
Buat para lelaki, mampir lah untuk potong rambut. Kebetulan saya dapet free haircut, mau dibagiin ke kalian kok
ya nanggung satu doang. Buat Arif aja deh hihi. Sana lho potong rambut, biar
ganteng, biar rapi. Tapi kenapa sih para laki-laki sekarang suka gondrong dan
berjanggut? Saya minta Arif potong dan ngerapihin semua kumis dan janggutnya,
dia nggak mau. What happened with u
boysss? Ah sudahlah, terserah kalian saja. Tapi cowok berkumis sering kali lebih bikin ganteng sih hwhwhwhw.
Oh ya, dekat-dekat ini saya akan nge-review kedai kopi imut bernama
Coffee Kayoe juga yah. Tungguin. Belum mau ngereview kalau belum nyoba
Citruspressonya sih. Mumpung dapet diskonan neeeh. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
Nggak pernah potong disini sih aku, Meg 😂 Biasanya yg di belakang kampus itu, yg logo warna putih itu tau nggak wkwk. Tapi karena skrg udh deket jadi nggak perlu muter2 Malang lagi buat cari2 tempat cukur, depan kampus udah ada
ReplyDeleteAku nggak tau iii cupu aku emang :( Yaaaay \(^^)/
DeleteKak itu wahjoy koffe masih buka?
ReplyDeleteApakah bisa mewarnai rambut dan warna sempurna? Klo bisa berapahkah harganya
ReplyDelete