"Dengarkan mereka yang mendukungmu, bukan mereka yang menentangmu." Terkadang dalam melakukan sesuatu yang kita anggap...

Nomer 1, Terbaik atau Berbeda?



"Dengarkan mereka yang mendukungmu, bukan mereka yang menentangmu."



Terkadang dalam melakukan sesuatu yang kita anggap benar dan beberapa teman kita berkata itu tidak salah, ternyata tidak selamanya semua orang bisa beranggapan sama halnya seperti teman- teman dan kita sendiri. Bahkan bisa saja mereka beranggapan yang jauh berbeda.

Setiap orang memiliki caranya masing- masing untuk mengejar apa yang menjadi tujuan mereka sejak awal.Tidak bisa dengan satu cara. Dan terkadang cara yang mereka gunakan tidak didukung oleh beberapa kelompok di lingkungan sekitarnya. Jika cara tersebut diubah, bisa jadi orang tersebut tidak bisa menjadi apa yang mereka inginkan atau dia menjadi orang lain.

Saat orasi ketua OSMAGA (OSIS MAN TIGA) 2013/2014, saya mencoba menyampaikan pendapat dengan tujuan baik, sayangnya ada beberapa kelompok yang tidak sejalan pikiran dengan saya. Bisa dibilang pendapat tersebut dianggap suatu hal yang bodoh. Padahal tujuan awal, hanya ingin potensi ke- empat kandidat yang dimiliki bisa muncul pada saat itu. Everyone should know about it, especially for new students!
Saya kenal mereka, mereka bisa lebih tegas dari pada itu. Mungkin karena degdeg- an saja. Bukan bertujuan untuk menunjukkan 'Hey, ini lho saya lebih baik daripada kalian.' Tidak ada sama sekali niatan seperti itu, malah saya benar- benar bangga pada ke- empat kandidat tersebut! Ini jujur, kok.

Kalau misalnya saya ada di posisi seperti mereka, saya tidak yakin mampu menjawab pertanyaan- pertanyaan yang bermunculan seperti pada hari itu. Tapi dengan pertanyaan- pertanyaan yang bisa dianggap mematikan dan nyeleneh, saya puas akhirnya mereka mengeluarkan apa yang mereka bisa dan itu greget banget.

Tapi sayangnya, niat baik saya malah menghasilkan timbal balik yang tidak pernah saya perkirakan. Iya, jadi korban labelling dengan cap 'Sok Eksis' atau yaaa sekedar cari muka. Semakin saya berpikir keras bagaimana labelling itu hilang, kok jadi tidak fokus sama tujuan yang ingin saya capai. Ya sudah, terserah tiap- tiap pribadi yang menilai saja.

"Udah, Meg. Pede aja. Masih ada kok yang bilang kalo Raditya Dika itu jayus, tapi dia pede aja. Yang kaya juga dia, kan?"

Saya jadi sadar, saya bukan orang suci yang tidak pernah melakukan suatu bullying ke teman saya. Satu contoh saja, saya menganggap teman saya ketika berbicara dengan bahasa inggris 'sok' banget dan terkesan dibuat- buat. Tapi pada akhirnya? Dia terus ikut debate competition, story telling, speech dan olimpiade bahasa inggris. Saya yang melakukan bullying yang tidak tersirat tersebut tidak bergerak dan saya merasa konyol.

"Mbak Belda lho bilang gini ke aku. Bedakan mana yang mutiara dan mana yang sampah." 

Iya ya,korban bullying semacam itu yang tetap dengan pendiriannya. Tetap dengan karakter yang ia punya dan cara yang bisa ia lakukan. Tidak memperdulikan tanggapan- tanggapan jelek yang tidak beralasan cukup jelas, ternyata mereka bisa mencoba untuk baik- baik saja. Terus hidup dan bisa mendapatkan apa yang mereka mau tanpa merubah karakter yang sudah lekat dalam tubuhnya.

Kalau kata guru les Ira (teman idiot sebangku saya) yang anti- mainstream. Kalau mau sukses jadilah: Pertama, jadi yang nomer 1. Kedua, jadi yang terbaik. Kalau nomer 1 dan nomer 2 kita tidak bisa, jadilah yang berbeda. Dan beda itu harus ngawur. Agak horor juga mendengar kata 'ngawur', tapi pada akhirnya 'berbeda' itu tidak mudah seperti yang terlihat karnea dia akan menjadi 'minoritas'. Ya, saya setuju dengan menjadi ngawur (yang tetap terkontrol).

"Calon pemimpin itu harus berani dikritik. Tapi mega kalau ngasih kritik perlu simpatik juga lo ya." - Ayah. Thanks, Dad! :)

Overall? Sukses itu tidak ada yang lurus. Semakin kita mengejar apa yang menjadi tujuan kita, semakin banyak cobaannya. Semakin kita ada di atas apalagi jika terlalu terlena. Semakin banyak juga yang melakukan bullying, entah karena karena kita out of control atau mereka yang hanya sekedar tidak suka dengan alasan tidak jelas.

Cewek macho dan strong adalah bukan tipikal cewek yang dengan mudahnya mengikuti tanggapan tidak jelas yang orang lain ucapkan. Bisa dibilang, 'ngikutan'. Rasanya, saya lebih memilih untuk tetap menjadi apa yang membuat saya nyaman meskipun ada yang tidak sejalan pikiran. Tapi tetap saja, memperbaiki itu memang perlu. Manusia tidak ada yang sempurna.

Karena kata Ippho Santosa, "Ujung- ujungnya, golongan minoritas sering dicap 'sinting' oleh golongan mayoritas. Pst, orang sukses itu 'kan memang minoritas."

12 comments:

  1. Perbedaan tu Sebuah anugrah,,,
    Keindahan pelangi tu di liat dari ke-berbedaan-nya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya, kalo langit isinya mejikuhibiniu semua ya pada akhirnya kita yang ngelihat biasa aja. :D

      Delete
  2. suka banget dah sama kata kata ini : " Kalau mau sukses jadilah: Pertama, jadi yang nomer 1. Kedua, jadi yang terbaik. Kalau nomer 1 dan nomer 2 kita tidak bisa, jadilah yang berbeda. Dan beda itu harus ngawur yang tetap terkontrol " sama " "Ujung- ujungnya, golongan minoritas sering dicap 'sinting' oleh golongan mayoritas. Pst, orang sukses itu 'kan memang minoritas." :D

    NICE post (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beda itu gak semua orang bilang kontra ke kita kok. Banyak juga yang kontra akan suatu yang berbeda adalah orang2 yang cuma sirik soalnya gak bisa ikutan beda, monotone gitu hihi :B

      Delete
  3. ini bantu aku banget kak, soalnya aku emang rada 'beda'. heboh, pola pikir aku juga rada beda. aku pakai bahasa inggris temen2 ngeliatin aneh gitu, padahal itu kan penting untuk aku ke depan nanti, jadi aku ga terlalu peduli sih.

    "Ujung- ujungnya, golongan minoritas sering dicap 'sinting' oleh golongan mayoritas. Pst, orang sukses itu 'kan memang minoritas."

    my new favorite quote! :D

    p.s : aku suka kursor kakak, kayak tokoh favoritku di kartun Adventure Time, BMO :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Orang yang anti- mainstream kebanyakan sukses lhoh *apasih. Hahahaha.
      Iya, itu quote dari Ippho Santosa. kece banget dia.
      Unyu yaaaa? :3

      Delete
  4. Kalo lagi di posisi kyk gini, aku slalu inget kata muatiara "bukan kewajiban km untuk membuat semua orang senang" . Aku jg slalu inget kata dosen "sebaik2nya km pasti ada yang benci. Sejahat2nya km juga pasti ada yg suka" . So, kesimpulannya hidup itu seimabang. Ada yg suka km, ada yg benci km. Lanjutin aja apa mau km :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget ya, setiap orang punya pendapat masing2 :D

      Delete
  5. Eh iya lupa, aku suka posting ini. Best quote "Kalau mau sukses jadilah: Pertama, jadi yang nomer 1. Kedua, jadi yang terbaik. Kalau nomer 1 dan nomer 2 kita tidak bisa, jadilah yang berbeda. Dan beda itu harus ngawur. Agak horor juga mendengar kata 'ngawur', tapi pada akhirnya 'berbeda' itu tidak mudah seperti yang terlihat karnea dia akan menjadi 'minoritas'. Ya, saya setuju dengan menjadi ngawur (yang tetap terkontrol" Masuk akal banget :D

    ReplyDelete