WONDER MOM!

Udah kayak ibu dan anak belum?

25 November tanggal yang sakral artinya buat saya *halah*, karena tanggal itu adalah Hari Guru Nasional! Kenapa sakral? Karena ditanggal itu saya abis putus cinta.... *hening* Gak lah, karena cita-cita saya yang paling utama jadi guru sukarelawan!

Di tanggal sakral, gak keren kalo gak posting sesuatu yang keren. Kepo ke salah satu guru kece di MAN 3 Malang boleh juga nih. Guru pilihan saya jatuh di wali kelas saat saya 1 SMA, guru matematika yang peduli banget masalah kesehatan. Kece gimana sih? Lanjut aja baca sampe abis!

Pas banget timingnya!

Wahyuni Ekowati yang lebih akrab disapa Bu Yuyun atau Bunda Yuyun awalnya gak mau jadi guru, 'gak suka' katanya. Beliau lebih berminat menjadi reporter, yang mengejutkan hal yang ingin diliput Bunda adalah masalah perang! Meski akhirnya berkiprah di bidang keguruan, beliau sangat menikmati profesi menjadi guru saat ini. 

"Separuh hati saya sudah ada di siswa," kata Bunda Yuyun.

Yang menarik dari sosok Bunda Yuyun adalah beliau mengajar di Malang tapi menetap di Blitar. Setiap hari selalu pulang pergi Blitar-Malang . Bahkan pada awalnya Bunda ditugaskan di Bangkalan, Madura. Setelah mengirim surat permohonan akhirnya bisa ditempatkan di tempat yang terdekat dari Blitar yaitu Malang. 

2 tahun pertama Bunda mengontrak rumah bersama keluarga, namun beberapa hal yang akhirnya membawa Bunda dan keluarganya menetap di Blitar lagi tanpa melepas profesinya sebagai guru di Malang. Kesanggupan dan keikhlasan yang luar biasa dari Bunda Yuyun yang membuat beliau masih terus mengajar di MAN 3 Malang.

Cara mengajar Bunda beda banget dari guru yang lain, nyaman banget! Yang awalnya saya gak suka menghitung, karena Bunda saya jadi bisa. Ternyata yang menjadi kunci beliau bisa membuat siswanya nyaman ketika belajar adalah triknya dalam mencuri hati siswanya. 

"Kalau hati sudah terpegang, siswa jadi terbuka. Kan siswa jaman sekarang masalahnya lebih kompleks. Kalau tidak bisa merebut hati siswanya, siswa jaman sekarang pasti langsung meninggal. Padahal hal tersebut merugikan dia sendiri dan membuat mengajar jadi tidak nyaman."

Cara merebut hati siswa dari Bunda cukup sederhana, beliau mengajar tidak hanya materinya saja. Tapi juga pembentukan karakter, seperti selalu ceria, tidak mudah putus asa, saling berbagi dan membiasakan sehat. Hal tersebut juga diterapkan dalam kehidupan Bunda, agar siswa dapat mengambil nilai positif dan nyaman saat belajar. 

Guru kece yang suka travelling dan teater ini berharap murid-muridnya tidak hanya sukses di MAN 3 Malang saja, tapi sampai berkeluarga. Karena sukses itu tidak tiba- tiba datang, harus direncanakan agar sukses. Dan beliau berharap agar murid-murid MAN 3 Malang tidak lupa dengan guru-guru di MAN 3 Malang, karena doa guru selalu untuk mereka. 

Kuasai materi, mengajar dengan sepenuh hati dan rebut hati siswa adalah 3 trik mengajar dari Bunda. Halo halo yang jadi guru? Semoga kalian jadi guru kece yang kehadirannya dinanti murid-muridnya. Bukan yang kedatangannya tidak diharapkan hihi. Dan pesan Bunda buat semua murid di Indonesia, belajarlah dengan sungguh-sungguh dan jangan lupa fokus. 

"Ada yang sungguh-sungguh tapi tidak fokus, misalnya dia belajar matematika tapi dia bareng belajar fisika gitu. Akhirnya pikirannya terpecah-pecah." 

Bunda Yuyun yang telah meraih prestasi hingga diundang menjadi tamu negara di bidang lingkungan ini berharap bisa mendapatkan prestasi yang serupa di bidangnya menjadi guru di tingkat nasional. Kece banget! Kita aamiin-in yuk. Semangat ya, Bunda! :D

Buat yang masih gak percaya kalo Bunda Yuyun pulang pergi dari Blitar ke Malang dan sebaliknya, coba lihat video ini nih -->  WonderMOM :D

Ngelihat cerita Bunda Yuyun bikin gak sabar jadi guru, kayaknya bakal keren banget kalo cita- cita yang paling utama terwujud. Manis banget! Saking pengennya saya udah daftar Indonesia Mengajar, padahal jelas-jelas untuk sekarang saya ditolak. Mulai dari belum punya KTP dan belum punya nilai IPK. Nasib. 

Duuuh, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang terima saya dongggg cepet. Kalo diterima sekarang saya mau deh nyapuin gedung rektoratnya. *kemudian hening*

Stay kece and awesome!! :))

Yah semoga buat semua guru di Indonesia bisa jadi guru yang tidak hanya menjadikan siswanya pintar, tapi juga cerdas. Tidak hanya paham di teori pelajaran sekolah, tapi paham akan kehidupan yang harus dilaluinya. Mengantarkan mereka menjadi generasi-generasi cemerlang untuk negaranya. Selamat Hari Guru Nasional, kayaknya asik nih kalo beberapa tahun lagi bisa nyusul. Aamiin.