Beberapa detik setelah saya
bangun dari tidur di
pagi hari
ini... rasanya ada yang bilang,
“Ayo, Meg. Cepet nulis, katanya mau posting.” Saya kucek mata beberapa kali, tarik selimut, ambil guling, tidur lagi, mau
ambil remot AC, ternyata nggak punya AC, dingin banget!
Hari Minggu kemarin, saya lagi gabut, ada di titik di mana saya galau
masalah kuliah… lagi. Saya pengin stay di Malang karena ada beberapa project baru
yang udah terlanjur nyaman dan mau ngembangin dulu sampai besar. Segala hal
yang udah passion, emang susah ditinggal, bahkan bikin mimpi yang udah dibangun
sebelumnya berasa nggak berarti lagi.
Sama kayak udah terlanjur sayang ke kamu, asal kamu bahagia, meskipun saya
bukan siapa-siapa… itu nggak ada artinya. HALAH.
Heuh, saya pikir keputusan ini bener-bener butuh keberanian. Di kala
semuanya punya mimpi kuliah di universitas favorit, universitas keren di
Indonesia, bahkan di luar negeri, saya malah memperjuangkan yang lain. Menjadi anomali
nggak selalu menyenangkan, bahkan terkadang saya benci ketika punya pemikiran
yang beda dari orang-orang kebanyakan.
Keputusan yang bikin nggak bisa tidur semaleman, pingin meluk orang, lupa
kalau jomblo, adanya guling. Keputusan yang bikin… sampai saya lupa gimana
caranya nulis.
Sepulang dari Kafe Inspirasi yang kedua, saya buka laptop dan mulai menulis.
Sampai pukul dua pagi, saya nggak menulis apa pun, kosong. Setiap paragraf yang
baru ditulis, berujung dengan ‘delete all’.
Iya, sampai pukul dua pagi. Akhirnya saya menyerah dan tidur.
Tapi, saya belajar satu hal dari keputusan kali ini, segala hal yang
udah terlanjur cinta, bagaimana pun resikonya, pasti kita mau berjuang untuk
meraihnya, mempertahankannya. Iya, sama seperti apa yang saya dapatkan dari Bu
Cicik di Kafe Inspirasi #2.
*****
Saya ke Kafe Inspirasi nggak sendirian, kalau kemarin ditemani guru
Antropologi saya yang paling gaul se-sekolah, kali ini ditemani Mas Erlangga. Sebenernya
sih saya nggak nyaman kalau berdua aja sama cowok.
Pertama, saya jarang ketemu Mas
Erlangga. Kedua, masnya ganteng,
huahahaha. Tapi, mau gimana lagi, daripada di KafeIns sendirian? Jomblo boleh,
tapi nggak se-ngenes itu lah, ini semua akibat temen saya, cewek, yang
tiba-tiba menggagalkan janji, hih!
Sebelum masuk ke Sumbersari, Sumber Inspirasi yang pertama, yaitu Bu
Cicik. Kafeins yang kuotanya dibatasi 50 orang dibikin pecah oleh Santen Cerah. Sebenernya apa sih Santen Cerah ini? Jujur aja,
ini pertanyaan yang susah, saya bingung jawabnya gimana.
Santen Cerah |
Oke, jadi begini, Santen Cerah berisi 4 personel, dengan satu beatbox
dan tiga rapper. Bedanya, ketiga rapper ini stand up comedy! Konyol banget, ada
yang berhasil bikin ngakak, dan ada juga yang.. ngebomb. Opening yang berhasil
bikin audiens setengah ngakak dan setengah bilang ‘OPOSEH’. Tapi, konsepnya asik, bisa nih diundang-undang kalau
kalian punya event! :D
Ini dia, Sumbersari, Sumber
Inspirasi yang pertama, sosok Ibu yang luar biasa, Bu Cicik.
Sosok seperti apa yang kalian bayangkan ketika mendengar seseorang
sebagai pemilik Panti Asuhan?
Mungkin, kebanyakan akan memiliki ekspektasi bahwa sosok tersebut adalah
sosok yang agamis sekali. Tapi berbeda dengan Bu Cicik, beliau adalah sosok Ibu
yang mempunyai aura ketenangan, dari gaya bicaranya saya bisa merasakan bahwa
Bu Cicik adalah orang yang cukup terbuka, cukup open-minded. Apalagi ditambah
dengan hijab yang beliau gunakan, gaul.
Sambil hape tetep ada di tangan, karena lagi livetweet Kafeins di akun @KabarMLG, saya duduk
manis di kursi mendengarkan cerita Bu Cicik. Berdasarkan pemahaman saya, Panti
Akhlakul Karimah yang letaknya di Perumahan Joyo Grand RT 2 RW 9 Merjosari kota
Malang, kelihatannya tempatnya homey banget, Panti Asuhan dengan suasana
rumahan.
Kalau dipikir lagi, hidup dengan keluarga kecil, ada Ayah, Ibu, dan
beberapa anak kandung akan menjadi keluarga yang menyenangkan. Setidaknya,
ngurusin anak dua itu lebih mudah daripada ngurusin 30 anak. Iya, kan?
Tapi karena rasa cinta yang tertanam dari Bu Cicik untuk memutuskan
hidup bersama keluarganya sendiri dan banyak anak asuh yang akhirnya menjadi
bagian keluarganya juga, itu bukan keputusan hal yang mudah. Keputusan yang perlu
keberanian dan komitmen dengan segala resiko yang ada.
Kalau udah nyaman, resiko yang ada jadi nggak berarti lagi. Kalau udah
cinta, pasti ada jalan untuk semuanya. Kata Bu Cicik, ”Setiap anak udah ada rezekinya masing-masing.”
******
Sumbersari, Sumber Inspirasi
selanjutnya: Presiden @hijabersmalang,
Mbak Lucyta.
"Pertama syiar kita itu fashion, setidaknya orang tertarik untuk pakai hijab, biar gak mengira kalau pakai hijab tuh gak ada fashionnya. Terus, hijabers itu kan hakikinya dalam agama ya, kita banyakin tausyiah, ngaji, baksos, dan lain-lain. Hijabers Malang sih penginnya kita jadi muslimah luar dan dalam.”
Mbak Lucyta lebih menjadi penengah sih tentang apa yang mayoritas orang
pikirkan dari cewek-cewek yang hobi pakai hijab hebring. Selain itu, yang lebih
menarik, Mbak Lucyta menikah ketika Semester 3! Oh my… KAPAN-KAPAN KITA HARUS
KETEMU LAGI, MBAK! IYA, HARUS!
“Orang yang ganti-ganti pasangan itu nggak cool, waktu usia saya 20 tahun ketemu calon suami, dia tanya cita-cita saya apa, saya emang dari dulu pengin jadi guru, ya nggak tau kenapa dia langsung ngajak nikah.”
Emang gaes, perempuan itu nggak butuh kesenangan semata, tapi KEPASTIAN!
Huahahahaha.
******
Saya pulang dengan terburu-buru, karena Mas Faiz, owner Toast Story udah
bilang, “Mega, kamu udah ditungguin Ayahmu.” Jadi ngerepotin… hehehe. Setelah minta kontak Mbak Lucyta, langsung
pulang deh. Sungkan sama Ayah hehe, #AnakAyah.
Orang bilang, ketika banyak pikiran, ketika stress, maka istirahatlah. Istirahat
itu nggak selalu tidur, nggak selalu ada di tengah pasir putih dengan ombak
yang mendayu-dayu di pantai. Istirahat itu nggak selalu semedi di puncak
tertinggi Pulau Jawa. Istirahat itu nggak selalu ada di tempat yang sunyi
senyap.
Namun, cukup dengan meluangkan waktu beberapa jam saja, duduk di tengah
orang-orang yang luar biasa, salah satunya di Kafe Inspirasi.. setidaknya cukup
mendapatkan sedikit pencerahan dan melepas keresahan.
Sampai jumpa di Kafe Inspirasi selanjutnya, semoga terus menginspirasi!
******
For your information, ada lho event di Malang semacam
Kafe Inspirasi. Namanya Akademi Berbagi, tapi concern mereka
bukan ‘inspirasi’, tapi berbagi ilmu, lebih ke ‘how-to’-nya. Cek aja
Twitternya, @AkberMlg.
Kalau saya ada kesempatan (dan tebengan) biasanya saya
dateng. Saya udah dua kali dateng ke kelas mereka. Pertama ilmu tentang
jurnalistik dan yang kedua tentang dunia kerja. Ketemu juga dengan sosok-sosok
yang luar biasa, lain waktu deh kalau Akber bikin kelas lagi, saya ikut dan
bakal diposting di sini. Tungguin ya! :D
Kafe Inspirasi ini juga ada anak-anak Stand Up Indo Malang ternyata.
ReplyDeleteIni acara tiap hari apaan seh yah?
3 hostnya kan anak Stand up Indo Malang juga mas? Malah mereka femes banget, iya, femes. Kalo yang mas fito, mas fariz, dkk itu karena mereka jadi opener di acara itu atas nama Santen Cerah itu tadi hehe.
DeleteIni acaranya tiap dua minggu sekali, tiap hari Rabu di Toast Story soe-hatt. Yuk dateng yuk. :D
Ooh, jadi kemarin sama mas itu. Cocok juga loh, uhuuuk :D
ReplyDeleteKalau aku, salah satu istirahat tapi bisa bermanfaat itu ya dengan baca tulisanmu, huehehe. Semangat perjuangin mimpinya ya! Kalau udah passion dan serius ngejalaninnya mah bakal dimudahkan kok :)
Aduh jadi malu, kita cuma temenan aja kok hahaha.
DeleteAduh disepik lagi, makasih banyak yaaaaa. Yaps! Selalu semangat!!! :D
jomblo itu ibadah XD kampret wahahaha. bikinin kaos ah :D
ReplyDeleteEH TEMENKU JUALAN KAOS ITU LHO MAS, MAU? xD
DeleteDuh kaaa, mba mega acaranya bikin ngiri terus. u.u
ReplyDeleteLho pasti di kota kamu ada event-event keren juga kan? :D
DeleteAcara begini ampuh banget buat orang yg lagi tekanan... kayak akoeh.
ReplyDeleteMaksudnya orang yg lagi banyak tekanan.
DeleteNah! Buat cari semangat lagi. Anak psikologi emang sibuk ya mas, semangat!
DeleteEnaknya jadi blogger, bisa nentuin sendiri apa yang akan dia tulis. Kek yang dilakuin sama sophia mega ini suka datang ke event - event dan akhirnya jadi materi tulisan di blog. Kalo gue sih suka datang ke cafe dan coffee shop, tapi belum banyak yang ada di Pekanbaru.
ReplyDeleteNah, itu malah dicari kan? Jadi kalo ada yg mau ke Pekanbaru dan cari makanan, bisa deh mampir ke kamu. Brandingnya juga asik, mengangkat kuliner Pekanbaru yang masih jarang. Selanjutnya, bisa banget kamu bikin cafe di sana. :D
DeleteIya juga sih. Sayangnya, kuliner asli pekanbaru mahal - mahal, gak berani makan direstoran yang mengusung makanan khas. Bikin cafe? masih impian :D
DeleteIya, kemarin aku mampir blognya harganya bikin seret dompek banget yak. Minuman yang simpel aja 25k. Wooh! Semangat yaaaa yang jadi food blogger. Gapapa masih impian, aku aminin deh. Salam ya buat Melly *lah*
DeleteUdah meg, nikahin aja Mas Erlangga. #frontal
ReplyDeleteAduh.......
DeleteJomblo itu ibadah, jomblo itu mulia, jomblo banyak dipuji \(-,-)/
ReplyDeleteMAKANYA YUK GABUNG JADI JOMBLO JUGA! Bisa dapet kapal pesiar lho, jangan bilang-bilang temenmu dulu ya tapi. Nanti kamu rugi. Halah.
DeleteAnak Malang, *Tosss dulu*
ReplyDeleteMaafkan komentar yang tidak nyambung ini *Toss part 2*
........buat kamu aku maafin deh.
Delete"cewek gak butuh kesenangan semata, tapi butuh kepastian".
ReplyDeletedalem lho meg, dalem.
Oh, iya dong. Kalo cowok butuhnya apa dong, Fer?
DeleteSekarang lo sering ikutan event-event gitu ya, Meg. Enak ya tempatmu, banyak event berdatangan :D
ReplyDeletejadi... cewek itu butuh kepastian? #okesip
ReplyDeletebtw keren nih postingan beginian meg, inspiratif.. habisnya gue jarang ikutan event-event hahaha
Mega, nama presiden Hijabers Malang itu Luckyta, bukan Lucyta. Kamu tentu keberatan jika orang menulis namamu Sofia Megha...
ReplyDelete