Bisa di bilang, kelas kali ini
menjadi kelas yang paling banyak belajar, dan semakin bersyukur dengan setiap
prosesnya. Semakin ngerti apa yang kurang, sistem yang perlu dibangun dan
belajar sabar dengan setiap drama-drama kecil yang hampir nggak pernah
terlewatkan dari setiap kelas.
Meskipun antusiasme yang daftar
banyak banget, tapi banyak juga yang mendadak izin gak datang, lupa datang dan
lain sebagainya. Tapi dari situ kami akhirnya belajar tentang sistem ‘komitmen
fee’. Dari situ kami coba berani untuk buka seat lebih banyak lagi.
Kali ini cowok-cowok yang
datang adalah cowok yang ‘pure’ datang
karena keinginannya, bukan lagi karena ‘dipaksa’ teman atau ceweknya. Mendengar
secara langsung apa yang mereka resahkan, mengetahui bahwa ada lhoooo cowok
yang ‘mau belajar’ lebih awal dan mengikuti kapankamunikah.com.
Senang bisa full team, meeting project yang berat
tapi tetep asik-asik aja. Meski sering gak fokusnya karena udah capek ngurus event. Makasih banyak untuk yang
terlibat, Mbak Putri, Mbak Ardien, Mbak Nechon, Mas Chandra, Arif, Mas Sakti,
seluruh media partner yang selalu setia, Mahasiswa Malang, KabarMLG, Event
Malang, orang-orang yang kian mendukung di belakang saya dan masih banyak lagi.
Semakin diluruskan niat bahwa
kapankamunikah.com ada bukan semata-mata untuk tim, tapi untuk teman-teman
belajar. Seneng aja gitu ketika temen-temen bisa belajar dengan kelas-kelas
kecil ini setelah sekian lama mungkin hanya ada seminar bisnis, workshop
menulis atau kelas public speaking. Ketika
‘hal yang abstrak’ dan kadang bingung harus kemana belajarnya, kini temen-temen
udah punya wadah untuk itu.
Lebih
kenal dengan Mbak Ghea dan hubyhubalalala-nya. Sosok yang kreatif, ‘mbak-mbak
Subhanallah’, wanita karir yang mobilitasnya tinggi dan selalu to-the-point, begitu lah saya mengenal
Mbak Ghea.
Kami ngobrol banyak setelah
acara, mulai dari bagaimana awal bertemu dengan hubyhubalalala—alias suaminya saat ini yang bernama Mas Hanif.
Bagaimana proses istikharah, memahami kembali tentang ‘ketepatan komprehensif’
di mana hal tersebut adalah tanda-tanda alam semesta jika pasangan tersebut
jodoh, diberi banyak saran untuk kapankamunikah.com dan banyak banget deh!
“Oh, kamu lagi deket sama cowok
yang beda 6 tahun Meg? Enak lho Meg beda enam tahun, dewasa gitu,” kata Mbak
Ghea, tuh kan selalu to-the-point dan
jujur banget. Padahal saya belum cerita apa-apa lho.
Yang paling saya ingat adalah
cerita ketika Mbak Ghea bingung menerima chat Mas Hanif yang baru aja kenal
waktu hiking (yang notabene
sebenernya nggak terlalu banyak ngobrol), dan sekalinya nge-chat udah serius mau ketemu keluarga
Mbak Ghea.
Terus teman cowok Mbak Ghea
bilang, “Nggak gampang lho cowok bilang kayak gitu, pasti itu udah dipikirin
mateng-mateng. Jangan sampai orang yang kayak gitu nggak diurusin.”
Itu jadi jawaban banget sih
dari kegalauan saya beberapa waktu terakhir ini. Bertanya-tanya kapan kita
perlu menanggapi cowok, gimana kita bisa menilai orang ini serius atau enggak,
menentukan apakah baiknya direspon serius juga atau enggak dan lain sebagainya.
Makasih banyak Mbak Gheaaaa, kapan-kapan lagi semoga ada waktu buat
ngobrol-ngobrol huhuhu.
Bila
ditanya relationship goals,
dengan pasti
saya akan menyebut salah satunya adalah Mbak Ghea dan Mas Hanif. Seneng banget
gitu ketika lihat suami istri yang berkolaborasi dengan asik, apalagi Mbak Ghea
dan Mas Hanif adalah orang-orang yang hidup di industri kreatif. Daya kreatif
itu yang bikin pernikahan dengan mengundang 800 orang bisa dengan 20 juta
saja!!!! Gilak sih.
Selain itu ada Mbak Apik dan
Mas Gun yang saya kagumi bagaimana mereka memaknai sebuah pernikahan, yang
ceritanya kalian bisa baca di sini. Atau seorang womenpreneur yang akun Instagramnya bernama @DapurGladies dengan
suaminya yang bernama ‘Bapak Arif’. Sinergi antara ‘suami dan istri’-nya
bener-bener malah bikin keduanya semakin semangat berkarya, cuma bisa senyum
kalau lihat hubungan-hubungan yang penuh berkah. Semoga nanti bisa kayak gitu,
aamiin.
Esok harinya menemukan kejutan
kelas kali ini diliput di Koran Surya, makasih banyak Mbak Sylvi! Mendengar
cerita teman ada temannya yang selalu menunggu #KelasKKN, meski satu buat saya
ini sebuah semangat. Lalu menerima video cantik buatan Arif yang mau-maunya
direpotin.
Sampai akhirnya saya semakin
paham bahwa menikmati setiap proses memang benar-benar nikmat. Bahwa apapun
yang hendak didapat tak akan pernah dicapai dengan ketakutan, arogansi, keras
kepala dan merasa cepat puas. Namun akan tercapai berkat keyakinan, rendah
hati, sabar, mau mendengar orang lain dan mempasrahkannya pada Allah.
Menjalaninya sesuai dengan target ke depan, bersama keyakinan tapi tidak dengan
tergesa-gesa yang membuat lalai dengan tujuan awal.
Bismillah, semoga terus selalu
ada jalan di setiap niat yang baik, lalu dijalankan dengan tulus dan terus
diusahakan. Aamiin.
note: oh ya, di kelas kali ini kami punya Wedding Planning Checklist yang bisa kalian download di bit.ly/KKNweddingplanner. Semoga bisa membantu ya!
0 comments: