Foto: V60 (alat seduh) process. Di Telescope, Mas Ari memang syahdu kalau menyeduh. Entah berlebihan atau enggak, saya rasa ‘trend meng...

Filosofi Kopi The Series Ep.1 "Pilot" Jadi Obat Rindu

Foto: V60 (alat seduh) process. Di Telescope, Mas Ari memang syahdu kalau menyeduh.
Entah berlebihan atau enggak, saya rasa ‘trend mengopi’ sampai berdampak pada menjamurnya kedai kopi di Indonesia salah satunya karena film Filosofi Kopi. Film ini menyentuh, menceritakan proses panjang dari secangkir kopi, tapi dikonsep dengan sederhana dan ‘fun’.

Adanya film Filosofi Kopi menambah awareness publik tentang kopi, kerumitan pembuatan kopi mulai dicari tau oleh orang-orang awam, apresiasi masyarakat pada kopi jadi lebih tinggi. Yang tadinya profesi ‘barista’ nggak kita kenal, akhirnya profesi ini dianggap ‘sexy’ dan ‘keren’.

Orang yang tadinya nggak doyan minum pahit, jadi mencoba menikmati kopi tanpa gula sampai explore biji kopi Indonesia. Nggak hanya satu dua teman yang saya temukan seperti ini sesudah nonton film Filosofi Kopi. Bahkan saya sendiri juga begitu, kalau nggak ada film Filosofi Kopi, mungkin sampai sekarang saya nggak doyan minum kopi. Meski sampai sekarang ya masih di step apresiasi, belum paham tentang brewing, cupping dan lainnya.

Proses yang panjang dalam pembuatan kopi sampai idealisme barista yang bikin saya penasaran dengan kopi. Ketika ada yang bilang dan menyepelekan film Filosofi Kopi cuma bikin ‘menikmati kopi’ jadi ‘trend seru-seruan’ atau ‘dengan kopi maka aku ada’, sorry to say, saya nggak sepaham dengan itu.

Karena saya rasa, why not?

Bahkan perlu ada film-film kayak gini lagi, kalau perlu makin banyak film dokumenter, buku-buku kopi dan lain sebagainya untuk menambah rasa penasaran tentang kopi Indonesia. Semenjak saya tau dongeng-dongeng kopi Indonesia, rasa nasionalisme ikut bertambah, kayak, “Ah bangga deh sama Indonesia punya biji kopi yang keren.” Terlepas dari petani Indonesia yang—setahu saya perlu edukasi lebih banyak dalam memproses biji kopinya.

Ini ‘trend’ yang baik, jadi saya rasa gak perlu diledekin lah sama yang baru-baru belajar dan motret kopi biar keliatan keren. Siapa tau, dari dia pengin motret kopi biar punya foto ala @_bernardus dengan daily coffee-nya, dia jadi penasaran lagi sama biji kopi Indonesia. Dengan dia menceritakan ada kopi di suatu kedai kopi, ada barista yang semakin sejahtera, dan biji-biji kopi yang semakin dicari.

Mendengar film Filosofi Kopi akan ada yang kedua—dan kabarnya udah selesai produksi, saya seneng banget. Kemungkinan akan rilis pertengahan 2017, nggak sabar untuk nonton! Asiknya lagi, mereka punya program #NgeracikKopi. Jadi kita-kita nih bisa ikut serta dalam pembuatan film ini, lebih lengkapnya coba klik dan tonton video ini: klik.


Karena kali ini saya pengin cerita tentang yang lebih seru. Sebagai pengobat rindu, ada Filosofi Kopi The Series. Pertama-tama, mari menonton dengan khidmat episode pertamanya dengan judul ‘Pilot’.



Karakter Ben & Jody yang diperankan mas-mas ‘hot & spicy’ ini masih kuat dan ngangenin. Masih dibawakan dengan fun tapi tetep ada konflik di dalamnya. Meskipun hanya berdurasi 10 menit, tapi cukup membawa kita kembali dengan perdebatan-perdebatan coffee snob dan paman gober yang tak berhenti mencari ‘cuan’.

Di sini kita jadi tau gimana proses Filosofi Kopi menjadi kedai kopi yang tiap orang datang ke sana akan diceritakan tentang filosofi setiap kopinya. Ide itu ditemukan tepat ketika Ben dan Jody lagi ngobrol, sering nggak sih kita menemukan sebuah ide ketika lagi seru ngobrol gitu? Apalagi sambil ngopi, adaaaa aja ide-ide hadir ketika lagi ngopi dan #TemanMengopi-nya asik diajak diskusi—nggak main HP doang.

Awalnya saya nggak terlalu paham tentang hubungan judul ‘Pilot’ dan seriesnya, akhirnya saya coba ngobrol dengan #TemanMengopiTapiMenikah bernama Mas Taufiq untuk membantu isi tulisan ini agar lebih berfaedah karena Sophia Mega yang gak jago-jago amat dalam me-review sebuah film atau tayangan audio-visual lainnya. Sampai akhirnya saya dapet poinnya.

Episode kali ini menceritakan perdebatan Ben dan Jody dalam mengkonsep atau mencari jati diri dari kedainya. Ternyata, untuk membuat sebuah 'kedai kopi' banyak ego yang dipertaruhkan, banyak idealisme yang harus disinkronkan apalagi ketika 'owner'-nya nggak hanya satu. Nggak gampang jadi owner, karena mereka nggak hanya sekadar 'punya' tapi turut menjadi 'pengemudi', ibarat 'pilot'nya pesawat.

Apalagi pilot butuh keahlian khusus dan pilot dalam pesawat tuh nggak hanya satu, tapi dua. Satunya pilot, satunya lagi co-pilot. Mereka punya dua tugas berbeda, ada yang pilot-flying (operasional) dan pilot-monitoring (memantau). Kalau sinergi keduanya bagus, berarti kualitas penerbangannya lebih baik. Sama halnya dengan sinergi Ben dan Jody yang beda watak dan idealisme, tapi kalau keduanya jadi satu hasilnya bakal epic.

Luar biasa, tidak salah bertanya pada abang-abang yang bekerja di penerbangan. Tulisan kali ini lebih berfaedah.

TAPI TERNYATA SAUDARA-SAUDARA, banyak yang bilang bahwa 'Pilot' di sini bukan berarti judul. Tapi ya istilah pilot memang sering digunakan untuk 'episode pertama' dalam 'series'. Nah katanya lagi nih, 'pilot episode' masih bisa berubah banyak. Kalau udah mantap sama story dan character development-nya tinggal diteruskan. Tapi banyak series yang setelah bikin pilot episode karakternya ada yang berubah karena banyak feedback yang menganggap kurang. 

Terima kasih banyak Mas Fito, Mas Kemal dan Bang Adi yang udah menambahkan wawasan saya ya. Tapi saya akan membiarkan pemaknaan pilot yang awalnya saya pahami itu sebagai 'judul', jadi gak dihapus setelah tulisan ini ditambah info terbaru dari temen-temen semua. 

Suka banget siiiih sama seriesnya, apalagi iklan dengan konsep softselling yang nggak bikin kita risih lihatnya. Seketika juga kesel banget sama Mbak Dewi Lestari yang bisa menghadirkan dua tokoh dan alur cerita yang bisa dikembangkan seluas ini. Mulai dari film iya, seriesnya juga ada dan abis ini ada Filkop kedua. Luar biasa!

Stay tuned aja di Instagram @filkopmovie untuk webseries selanjutnya, ya! Yang jelas bakal rilis sebelum film Filosofi Kopi 2 daaan pasti akan saya post di sini.

Foto: http://www.thedelicaciesjournal.com
Anyway, ada dua kedai kopi autentik yang ada di series pertama ini. Ada kedai kopi ‘Kwangkoan’ dan Kopi Es Tak Kie, saya belum pernah kedua tempat syahdu ini. Tapi kalau penasaran, coba klik dua link di bawah ini yaaa, siapa tau kalian penasaran detail lebihnya.


Kalau misalnya kalian punya film dokumenter atau buku apapun tentang kopi, kabarin saya lewat media sosial yang bisa kalian cek di tab ‘The Author’ di blog ini. Selain bakal share tentang progress di Filkop 2 ini, juga bakal ikutin yang lain dong pastinya.

Eh iya, tulisan ini hadir karena saya suka filmnya dan impact dari filmnya lhoh ya, bukan karena kerja sama tertentu. Tapi kalau ada yang mau bekerja sama untuk support kedai kopi atau lainnya, boleh menghubungi sophiamega97@gmail.com yah. See you on the next post! 

8 comments:

  1. Mega apa kareba? Maksudnya Pilot di situ tuh ya karena "episode pertama". Pilot itu istilah untuk episode pertama atau perkenalan tentang film series, jadi bukan judul. Hohoho. Dan series ini katanya sih prequel dari film Filosofi Kopi. Jadi timeline-nya, series ini, film Filosofi Kopi, terus baru Ben dan Jody. *tring kabur naik kopi*

    ReplyDelete
    Replies
    1. DAN BARU SADAR SEKARANG JADI COFFEE DAN BOOK BLOGGER BUKAN EVENT BLOGGER LAGI YA. HMMMMMMMM.

      Delete
    2. Yasss, udah ditambahin soal 'Pilot'-nya Bang, makasih banyak yak!

      Udah dari Desember lalu kaliiiik :p Iya udah pensiun jadi event bloggernya, gak doyan ke event sekarang :')

      Delete
  2. Setahuku pilot biasa digunakan untuk memberi judul pada sebuah series episode pertama. Episode yang tujuannya adalah 'pengantar' keseluruhan ceritanya. Biasanya di episode pilot itu isinya mengenalkan karakter dan latar belakang atau premis cerita yang diangkat.

    Misalnya pada series ini, karena diangkat dari novelnya Dee, mungkin yang udah baca novelnya akan atau latar belakang ada cerita itu bagaimana. Tapi buat yang belum baca, mereka butuh diantarkan untuk mengetahui tokoh-tokoh utamanya dan latar belakang cerita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oalaaah begituuuu. Siaaaap. Makasih banyak yah! :)))

      Delete
  3. Aku suka Filosofi Kopi sejak baca cerpennya, pas waktu SMAan, dari situ kumulai tertarik tahu lebih banyak tentang kopi, walau sebenarnya bukan maniak kopi, kec. kopi tubruk bikinan nenek.

    Btw, kusempat ikut sayembara sekenario Ben and Jody ini, isinya kopi nusantara gitu. Tapi, akhirnya di pakai salah satu plotnya, aja, Kopi Toraja. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ASIKKK KEREN BANGET DAH, aku mau coba udah ga pede duluan xD Mau dong dibikinin kopi tubruk bikinan nenek mas tomi juga :(

      Delete
  4. Episode 1 lagunya apa ya? Pliss man

    ReplyDelete