Rekomendasi coffee shop di Surabaya | Ke sini bareng keluarga | Februari 2018 Dalam Tamasya Kedai Kopi, yang paling saya ingin cari tah...

TITIK KOMA Coffee : Rekomendasi Coffee Shop di Surabaya

Rekomendasi coffee shop di Surabaya | Ke sini bareng keluarga | Februari 2018
Dalam Tamasya Kedai Kopi, yang paling saya ingin cari tahu adalah: rasa. Belajar, belajar, dan belajar biar makin paham mana kopi enak dan gak enak. Mana kopi yang punya flavor menarik sama enggak. Bahkan ketika ada yang nyebut kopi di kedai kopi A nggak enak, saya selalu bilang: saya tetep harus ke sana buat tahu rasa kopi yang gak enak. Saking masih susahnya bedain enak dan gak enak hahaha.

Makanya saya membiasakan diri untuk bertanya ke orang yang lebih sering eksplor kedai kopi dibandingkan saya, yaitu Mas @wildannilmi. Mas Wildan masih jadi andalan sejauh ini, dia orang yang tekun belajar dan sangat terbuka, nggak pelit ilmu. Terima kasih banyak yah Mas! Sepulang dari Indonesia Coffee Event 2018 Eastern Elimination di Surabaya pada hari Sabtu, Mas Wildan berpesan, "Kalau masih di Surabaya, wajib ke Titik Koma."


Esoknya, saya ke Titik Koma, yang nggak jauh dari Taman Bungkul.

Berada di perumahan bikin coffee shop satu ini berasa gak di Surabaya. Tenang dengan konsep minimalis putih dan furniture yang detailnya dipikirin memberi kenyamanan yang bikin kalau lima jam di sana nggak akan bosan. Di sisi kanan, akan ada cermin yang gede banget, Titik Koma yang sebenarnya kecil, berasa luas. Saya yakin, yang garap konsep tempat ini pasti emang jago di bidangnya.
Tapi saya bukan pemerhati tempat yang sebegitunya, toh setibanya di tempat, saya langsung ke bar, mencari sosok berkacamata, "Mas Emon yah? Dapet salam dari Mas Wildan. Oh ya, aku pesen cappuccino pake beans yang di grinder warna item ini ya, katanya Mas Wildan, ngerekomenin ini." Begitu lah pesan Mas Wildan, katanya: mereka naruh beans yang paling enak di grinder yang paling bagus.



Saya yang nggak ngerti mesin, nurut aja.

Tentu saja, karena saya banyak omong di awal, Mas Emon banyak bertanya, khususnya tentang ICE 2018 dan Mas Wildan. Barista yang welcome dengan pelanggan emang nggak akan pernah tergantikan. Pasti akan selalu diingat, apalagi sesudah itu Mas Emon bilang, "Biasa minum espressonya nggak?" Saya bilang iya dan cappuccino datang tidak sendirian, bersama secangkir espresso yang diberi gratis. Parah, baik banget.

Sejak diajakin nyoba beberapa beans yang dibeli Mas Wildan, saya jadi tahu bahwa espresso bisa seenak itu. Ketika nyoba di Motiv Coffee (Malang), juga dikasih espresso yang enak banget. Dan espresso jadi media yang mempermudah saya belajar rasa cappuccino. 



Beans kopi yang saya pesan adalah Guatemala Pastora. Rasanya? Enak! Ba-nget! Citrus floral yang penuh di mulut, aftertaste manis dan gak pahit sama sekali. Nggak lama setelah foto-foto di sana, Mas Emon bawain lagi cappuccino dengan beans blend dari Titik Koma. Astaga, padahal saya yakin, Mas Emon juga gak kenap saya, bisa sebaik itu gila banget sih.

Beans blend-nya adalah perpaduan Columbia, Brazil dan Sulawesi. Cappuccino yang ini balanced, tapi nggak ada flavor yang se-outsanding cappuccino Guatemala Pastora. Nggak pahit pastinya. Keduanya enak, tapi kembali ke preferensi masing-masing, nah kalau saya suka banget yang Guatemala Pastora.
Secangkir cappuccino 31.000 IDR, buat saya worth it banget! Tapi dengan catatan ya, saya lagi eksplor kopi yang nggak pahit, yang punya notes beragam. Jadi selama di Titik Koma bener-bener puas, apalagi dengan barista yang luar biasa baik, padahal nggak kenal saya.

Atau mungkin, semua ini berkat password: ada salam dari Mas Wildan. Entahlah hahaha. Yang jelas, kalau saya ke Surabaya lagi, nggak perlu bingung tempat mana yang wajib dikunjungi kembali. Sama seperti makna 'titik koma' pada penggunaan bahasa (;) yang berarti simbol penghubung, antara bar kedai kopi, rasa kedai kopi dengan penikmatnya yang terus terhubung. Halah, iyain aja biar cepet. 



TITIK KOMA Specialty Coffee
PLACE:
Jalan Juwono 25 Surabaya, Indonesia (near by Taman Bungkul)
OPEN:
Mon-Sat: 08.00-21.00 | Sunday: 11.00-21.00
INSTAGRAM:
@titikkomacoffee
WORTH TO TRY:
Cappuccino | 31.000 IDR | the black grinder has a really good taste of beans
HOSPITALITY:
Totally great!
AMBIENCE:
Great for working, me time, dating and not a typical place to be noisy.
HYGIENE:
Great!
WI FI:
Yup!

9 comments:

  1. Thanks atas rekomendasi coffe shop di surabaya

    ReplyDelete
  2. Saya tidak terlalu antusias dgn coffe,paling beli coffe di kaki lima apa lagi warteg,tp setelah membaca artikel tentang coffe jadi pgn nyobain coffe di cafe cafe

    ReplyDelete
  3. Abis baca ini aku jadi penasaran pengen ke sana, tiap ke Surabaya nyari2 rekomendasi coffee shop cuman dari google doang kadang.
    Btw baru tau juga kalo espresso itu bisa bikin kita lebih 'ngeh' sama rasa cappuccino yang biasa kita minum, padahal biasanya aku cenderung menghindari lesen espresso wk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, agak bingung juga ya kalau nyari di Instagram aja. Di Google pun kadang bingung. Yaaasssss sesekali nyobaaa.

      Delete
  4. Mbak kalo ke Surabaya lagi coba ke Kedai Kopi Simple.. deketnya tunjungan. Di google maps sih alamatnya Jl. Embong Sawo No.12-14, Embong Kaliasin, Genteng, Kota SBY. Itu kaya warung biasa tapi jual kopi single origin macem2.. manual brewing. Orangnya ramah banget namanya Mas Hasan sama Istrinya Mbak Yanti. Coba kesana deh difoto2 yang bagus dan di review juga hehe... Orangnya juga rame kok.

    ReplyDelete
  5. Wah kebetulan weekend besok mau ke surabaya. Bisa nih cobain ke sini

    ReplyDelete