2020 jadi tahun ajaib bagiku. Memulai tahun baru dengan status baru, yaitu pernikahan. Pindah ke kota baru, mengejar pekerjaan impian sebaga...

Worst Case Pandemi 2020: Bukan Kehilangan Pekerjaan

2020 jadi tahun ajaib bagiku. Memulai tahun baru dengan status baru, yaitu pernikahan. Pindah ke kota baru, mengejar pekerjaan impian sebagai social media officer coffee shop di Jakarta Selatan, dan semua memang terasa living in my dream.

Bulan Februari jadi bulan pertama aku bekerja di coffee shop tersebut, kerja yang berasa nggak kerja. Setiap pagi selalu bisa bikin kopi sendiri, belajar kopi, menulis tentang kopi, dan segala hal yang jadi impian sejak lama. Sampai bulan Maret tiba, Covid-19 secara resmi menjadi wabah di Indonesia, tidak ada lagi kopi setiap pagi karena bekerja dari rumah, mendadak harus menerima potongan gaji dan pekerjaan bukan menjadi lebih lamban, tapi menjadi lebih sulit dipahami.

Di bulan Mei, aku ngobrol dengan suami bahwa kemungkinan paling buruk yang terjadi bukan ketika kehilangan pekerjaan, tetapi kalau ada dari kita yang sakit di masa enggak ada obat yang pasti. Pekerjaan bisa dicari, uang bisa dicari, kesehatan? Cuma bisa ikhtiar dan pasrah nggak sih? Itu yang bikin menjaga kesehatan menjadi perhatian di tahun ini, panic buying-nya segala macam perlengkapan menjaga diri.


Sejauh ini aku selalu stok vitamin Renovit yang bisa dibeli di Halodoc atau e-commerce yang lain. Masker KN95 karena enak banget ketika dipake, bisa nafas lega gitu lho karena ada ruang nafasnya di dalam makernya, beli di e-commerce juga (aku selalu beli di Tokopedia). Obat kumur juga harus di masa wabah penyebaran virus terjadi, sampai beli 4 botol buat obat kumur ini karena takut jadi mahal hahaha.

Kemarin sempat juga sih PCR Test di Mayapada Hospital, Tangerang. Bayarnya pake Halodoc, cuma meskipun di Halodoc udah ada jam hadir dan nomor antrean, ternyata tetap antri panjang. Semoga dengan kondisi yang belum ada perubahan baik ini, lagi berharap sama pemerintah biar SWAB Test bisa dimurahin, untung-untung digratisin.

Sempat juga sakit radang tenggorokan dan panik abis. Aku kalo kecapean, pasti kenanya radang tenggorokan. Sebab nggak mau ambil risiko ke dokter dan radang tenggorokannya nggak nyaman, ya akhirnya mengandalkan Halodoc juga sih hahaha, anak Halodoc emang. Dikasih obat hisap yang kayak permen rasanya! Happy abis dan alhamdulillah langsung sembuh. 

2020 tinggal tiga bulan lagi, aku udah pindah kerja ke tempat baru biar dapet gaji full hehehehehe dan lebih dekat dari rumah di Tangerang. Cuma sekarang udah mulai work from home juga. Asli ajaib sih, nggak pernah deh setahun bisa kayak kutu loncat kehidupan karirnya.

Di situasi sulit kayak gini, bukan cuma kesehatan yang harus dijaga, tetapi juga harapan. Harapan bahwa bisa menghadapi situasi sulit ini misalnya. Harapan bahwa tahun depan lebih baik misalnya. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan ya, aamiin. 

0 comments: