The Power of Habit, DAHSYATNYA KEBIASAAN!
Setiap buku yang memiliki tujuan empowering people selalu menarik untuk
dibaca, selain menambah pengetahuan, juga menambah keren citra pembacanya. Ngelihat
cowok baca buku yang judulnya keren kayak, “Kreatif
Sampai Mati” atau “Young on Top”,
serius deh gantengnya nambah 50%! Nah, apalagi kalau kamu pake kacamata full
frame item terus punya kumis tipis, kamu udah komplit ganteng 100%.
Maksa abis hahaha.
Nggak, nggak, ini serius. Karena, kamu adalah apa yang kamu baca.
Bahkan saya kenal dengan seseorang yang suka banget baca buku, suatu hari dia
ngetweet, “Maaf kalau saya menilai Anda
berdasarkan apa yang Anda baca.” Keras! Tapi bener, kan?
Orang yang terlalu banyak membaca
buku yang isinya galau, kemungkinan besar dia adalah seseorang yang melankolis.
Sedangkan orang yang terlalu banyak membaca buku biologi bab fauna, kemungkinan
besar muka dia mirip fauna. Enggak lah, pasti dia sosok penyayang dan pemerhati
binatang.
Makanya, kalau ada cowok baca buku “Kreatif Sampai Mati”, pasti deh dia
pengin kreatif! Dan saya percaya, if there is a will, there is
way. Jadi, kalau kamu,
menemukan cowok lagi baca buku “Siap
Menjadi Suami Idaman” datangi dia dan bilang, “Bang, udah ayok nikahin saya sekarang.”
Konsep ‘kamu adalah apa yang kamu baca’ benar-benar ngena
di hati, saya mulai memilah dan memilih mana sih buku yang seharusnya saya baca
dan mana sih buku yang lebih baik diabaikan. Ketika saya ada di toko buku,
otomatis saya meninggalkan rak buku romance yang kadar kegalauannya terlalu
adiktif, dan beralih mendatangi rak buku-buku dengan konten yang cakep, kreatif, apik, dan kekinian. Halah.
Konsep itu juga yang akhirnya membawa
saya untuk suka membaca buku empowering
people, dan salah satunya adalah buku ‘The
Power of Habit: Dahsyatnya Kebiasaan, Mengapa Kita Melakukan Apa yang Kita
Lakukan dalam Hidup dan Bisnis’.
![]() |
Saking dahsyatnya, saya selalu bawa sticky notes setiap baca buku ini. |
Jujur aja, sebenernya saya hanya
tergoda dengan cover bukunya yang simpel tapi keren dan kata ‘bisnis’nya.
Sebelumnya saya nggak tahu menahu, dan nggak tertarik sama sekali dengan apa
yang ada dibalik sebuah ‘kebiasaan’. Tapi dengan Rp63.750 setelah mendapat
diskon 15% dari Toko Buku Togamas (di
Gramedia ada kok), akhirnya saya beli.
TAPI TERNYATA ISINYA DAHSYAT BANGET!
Dahsyat gimana? Oke, saya kasih tau, tapi yang jelas, nggak bisa diceritain
semuanya, nanti malah jadi skripsi lagi. Akhirnya saya udah nggak perlu kuliah tahun depan. Halah.
Di buku ini, kita akan diajak mengenal yang namanya SMALL WINS. Apa itu? Jadi gini, ada beberapa kebiasaan yang muncul karena kita nggak sadar ada suatu rutinitas yang menyebabkan kebiasaan itu ada. Nah itu, disebut SMALL WINS.
Simpelnya gini, tau nggak sih kalau makan malam bersama-sama ternyata membawa pengaruh anak-anak punya kemampuan mengerjakan PRnya lebih baik, nilai lebih tinggi, mampu mengendalikan emosi lebih bagus, dan lebih percaya diri?
Tau nggak sih, kalau membereskan tempat tidur di setiap pagi berkorelasi dengan produktivitas lebih baik? Atau tau nggak sih, ikut kursus musik sejak kecil bisa membuat anak ketika kelas 6 SD mengerjakan tugas tepat waktu seperti yang pernah saya jelaskan di postingan: Piano Street Concert, Musik adalah Kebutuhan?
Nah itu dia yang disebut SMALL WINS. Sebenarnya kalau dipikir-pikir nggak ada hubungannya ngerapiin tempat tidur terus bisa produktif begitu aja. Tapi, itu lah salah satu spesialnya sebuah kebiasaan.
Ada lagi SMALL WINS yang bikin saya kagum dan terinspirasi. Kenal Howard Schultz? Dia adalah CEO Starbucks, minuman yang bikin kamu rela ngeluarin 40.000 hanya untuk satu Espresso cup ukuran 'Tall' alias cup kecil Starbucks.
Schultz bukan seseorang yang terlahir beruntung, keluarganya bukan dari kalangan orang yang berada, dan bahkan keluarganya punya kehidupan yang memiliki masalah kompleks banget. Tapi yang bikin Schultz sukses salah satunya adalah Ibunya biasa bertanya tiga pertanyaan kecil ini, "Kamu akan belajar seperti apa malam ini? Besok kamu akan melakukan apa? Bagaimana kamu tahu kamu sudah siap untuk ujian?"
Ternyata, tiga pertanyaan tersebut yang melatih Schultz menentukan target. Sangar!
Masih banyak lagi yang keren!
Kalau dari kebiasaan yang
berhubungan dengan bisnis, saya paling suka bagaimana Pepsodent membuat pelanggannya
jadi rajin sikat gigi. Penyebabnya sebenernya simpel dan kampret banget, tapi
ke-kampret-an itu yang bikin mereka ada sampai sekarang!
Atau bagaimana membuat sebuah lagu
yang awalnya nggak hits, jadi favorit semua orang di radio. Membuat sebuah lagu
yang awalnya nggak laku, jadi LAKU KERAS! KEREN
BANGET POKOKNYA!
Dari buku yang memiliki 370 halaman
ini, di bagian menuju akhir saya langsung bertanya-tanya, “Lah
terus, cara saya mengubah kebiasaan gimana dong? Kalau jalan ceritanya
sekompleks ini?” Pertanyaan itu langsung terjawab di bab paling akhir, di
sub bab: Panduan bagi Pembaca untuk
Menggunakan Gagasan-gagasan ini.
Jadi gini gaes, sebenarnya cara berjalannya kebiasaan itu sama, ada polanya, nih gambarnya:
Semuanya bermula dari CUE/TANDA
hingga terbentuknya ROUTINE/KEBIASAAN yang menghasilkan REWARD/GANJARAN. Ada
seseorang, ketika dia mulai stress, akhirnya dia merokok dan menghasilkan
sebuah rasa bahagia atau lega. Berarti, TANDA: STRESS, KEBIASAAN: MEROKOK, dan GANJARAN: BAHAGIA.
Kuncinya ada di pola ini, tiga step bagaimana kebiasaan itu muncul. Kita harus kenal tiga hal tersebut. Selanjutnya untuk lebih paham gimana prosesnya, baca deh bukunya. Karena terlalu kompleks kalau dijelaskan di sini, yang ada malah makin bingung.
Menurut saya buku ini udah menjadi rangkuman dari penelitian-penelitian yang dilakukan. Kalau diresume lagi? Mungkin yang lain bisa, tapi saya nggak sanggup hehehe, jadi saya lebih menyarankan kalian untuk membaca sih, BIAR KERASA DAHSYATNYA!
Tapi tenang aja, buku ini nggak omong kosong kok. Saya sendiri membuktikkannya dengan pola tersebut. Sayang, saya nggak bisa curcol kebiasaan mana yang saya ubah. Yang jelas, ketika saya merasa 'TANDA' itu ada, saya udah bisa menyelipkan kebiasaan baru sehingga kebiasaan tersebut mulai menjadi 'sebuah kebiasaan baru'.
Karena, kata The Power of Habit, kebiasaan itu nggak bisa dihilangkan, tapi diselipkan hingga muncul sebuah kebiasaan baru. NAH MAKIN BINGUNG HAYO LOOOO! Udah, sekarang berangkat ke toko buku, beli bukunya!
*****
Kalian tau tumpukan buku di atas ini
apa? Dengan menyesal dan sedih saya akan mengakuinya, INI TUMPUKAN BUKU YANG BELUM SAYA BACA! Nggak dapat dipungkiri,
tugas sekolah emang nggak pernah mau diajak ngalah, dan beberapa kerjaan lain
yang menggagalkan komitmen untuk rajin baca.
Dan mungkin ini kebiasaan yang Ayah
ajarkan ke saya secara tidak langsung, sejak kecil Ayah emang loyal banget
kalau masalah buku. Saya lebih sering beli buku daripada baju, buku baru lebih
spesial daripada baju baru.
Sampai sekarang, ketika saya di toko
buku, saya pengin beli semua buku. Saya selalu sedih ketika saya cuma beli satu
buku tapi Ayah beli tiga buku, akhirnya sekarang tiap diajak ke toko buku, saya
beli dua buku, HAHAHAHA! Kalau Ayah saya beli lebih banyak daripada biasanya,
saya menambah satu majalah. Akhirnya, saya sering numpuk buku baru.
Kalau di toko baju? Saya nggak bisa
beli baju.
Sekarang kebanyakan baju yang saya
pakai itu dibelikan Ibu, saya sering males kalau langsung beli di tokonya. Ibu udah hafal banget kalau saya menjengkelkan kalau diajak beli baju. Akhirnya Ibu selalu bawain baju yang dijual temen-temennya dan ngabarin saya dengan, "Mega, itu ada baju, kamu lihat dulu, kalau cocok, ambil aja, kalau enggak Ibu kembalikan ke temen Ibu"
Suatu waktu, saya lagi menang lomba,
saya mencoba menggunakannya untuk beli baju sendiri. Saya nggak boleh gini
terus, masa iya Ibu terus yang beliin baju. Tapi ternyata gagal lagi. Saya
malah nonton Godzilla sendirian dan
beli buku Onward yang seinget saya
harganya 108.000. Kampret.
Hmm.. tapi Mega akan tetap berjuang
bisa beli baju sendiri. Doakan ya, hiks. Ini menyedihkan banget untuk ukuran
seorang cewek. Iya, menyedihkan banget.
Ini
nih dua buku yang mau saya selesaikan se-ce-pat-nya. Nanti kalau udah, insha
Allah saya share deh buat kamu-kamu semua di sini!
Rencananya
blog ini saya fokus kan aja ke event dan review buku sebagai selingan, karena percaya
lah, tahun ini bakal sibuk-sibuknya.
Saya ada beberapa kerjaan baru yang butuh
perhatian dan kasih sayang menyeluruh. Kalau kamu punya event, kabarin saya
boleh, semoga saya bisa datang. Atau kalau mau kasih free pass, duh makasih banyak lho! Saya ada
link kok buat kamu promo acara gratis! ;)
Okay, sampai jumpa di postingan selanjutnya!
Tags:
self-help
Ulasan Buku
52 comments
Turu o meg, tapi kalo kamu usaha aku siap jadi marketing meg aku akan membantunya, tapi sek-sek pinjem buku yang udah kebaca :D
ReplyDeleteAsek "anak marketing"! Buku yang mana sih, buku yang manaaa ~
DeleteKalo yang jarang baca buku bagaimana tuh mbak? :3
ReplyDeleteBtw, semangat dengan kesibukannya. Semua diberikan kesehatan selalu !!
Wah sayang banget, bang. Eh, tapi masa nggak suka baca buku yang ada hubungannya sama photography? Kalo suka sih, sama aja kerennya kok :D
DeleteTerimakasih, aamiin, aamiin, iya yang paling penting sehat. Success means nothing when you are sick :D
Kira-kira SMALL WINS gue apa, ya? Banyak si hal yang nggak gue sadar tapi sering dilakukan.
ReplyDeleteHehe, coba aja cek sendiri. Mungkin selama ini punya kebiasaan yang nggak sadar bikin jadi muncul suatu kebiasaan yang lain. Ya semoga kebiasaannya disebut 'small wins', bukan 'small lose'. Halah opoae. :D
Delete"kamu adalah apa yang kamu dengarkan" bisa gak meg ?
ReplyDeleteNah ini juga mas! Sebenernya yang mempengaruhi kita kan apa yang sering kita amati, dengar, baca, dan rasakan. Semua akan berpengaruh.
Delete"Sedangkan orang yang terlalu banyak membaca buku biologi bab fauna, kemungkinan besar muka dia mirip fauna." Terfokus ke kalimat ini, kampret, lucu banget-_-
ReplyDeleteHayo.. suka baca buku biologi bab fauna ya... Ehhh... Enggak-enggak bercanda. Kamu ganteng kok. Percaya, deh.
DeleteAda juga buku ttg kebiasaan yg lebih agamis dan nyikologis, Habit punyanya Felix Siauw. Bisa dibaca juga tuh. Cuman paling kamu udah baca, Meg.
ReplyDeleteDuh banyak banget bukunya :'D jadi iri......
"Nyikologis", bahasa macam apa ini!!! Hahaha. Belum mas, belum baca kok. :( Next time, bisa nih mas pinjem bukunya hoho :p
Deletemeg plis ojo ngarai aku ngeFANS karo sliramu. opo perlu lek kepetuk aku njaluk tanda tangan? /cukup nga cukup, ojo isin isin i/
ReplyDeleteSLIRAMU? SLIRAMU? Aku berpikir 3 hari 3 malam untuk mengerti apa sebenenarnya kata "SLIRAMU" ini. -___-
DeleteKalau orang yang suka bukunya Dan Brown kayak aku termasuk apaan yah meg. haha
ReplyDeleteAku masih pengen baca buku yang judulnya Dunia Shopie, namanya sama kayak namamu. Udah baca kamu?
ITU TERMASUK ORANG SANGAR! Keren banget, dari situ bisa banget tuh wawasannya ke buka. Jadi open-minded banget. Aku baca bukunya Dan Brown cuma awal-awal doang, nggak aku lanjutin. Tebel banget subhanallah xD
DeleteDunia Shopie? Itu buku kayak apa mas? Belum sih. :(
Dunia Shopie itu buku filsafat meg.
Delete*Uhuk* pake kacamata full frame item *Uhuk* terus punya kumis tipis.
ReplyDeleteSemoga kamu bisa beli baju sendiri ya haha!
eh iya, ada rekomendasi buku tentang kreatifitas selain KSM gak?
Cie, jadi kamu termasuk cowok ganteng yang saya maksud? Cie, uhuk. Apaan sih haha.
DeleteYap! Semoga ya :') Buku selain KSM... apa ya... Sementara ini sih belum ada. Sekarang lebih banyak baca self-improvement soalnya :(
sampe skarg, pengen bgt ngumpulin, buku. tapi, mau nyisihkan duit mesti habis duluan buat jajan.
ReplyDeleteAyo, ayo! Jajannya aja dikurangi, aku sama anak-anak kelas lebih suka banget 'jajanin' uang buat beli yang lain daripada jajan. Kayak misalnya nyisihin uang buat nonton, travelling ke kota mana, beli alat musik, dan buku. Rasanya tuh, bahagia banget gitu kalo udah ke beli xD Selamat menabung! :D
Deletegue ga punya kumis tipis... terus gimana biar ganteng?
ReplyDeletehahaha
langsung cuss deh cari buku 'The Power of Habbit'nya.. soalnya udah ada yg ngerekomendasiin sih.. XD
saya lagi cari buku yang emang menjelaskan tutorial guide nya bagaimana mengubah kebiasaan..
karena kebiasaan yg diulang-ulang akan jadi sifat, sifat akan menjadi watak, watak akan menjadi kepribadian, dan kepribadian akan membentuk karakter...
Nggak papa mas, masih banyak cewek lain selain aku. Life must go on, cepet move on ya mas. *Laaaah apaan sih*
DeleteYA CEPET BELI BUKUNYA! Hahaha. Ada rekomendasi juga nih selain baca buku itu, aku suka banget main ke blognya... eh enggak tau blognya siapa. Tapi intinya di sana cara-cara mengubah dan menciptakan kebiasaan. Cek aja: zenhabits.net
Nah! Bisa nih jadi kurikulum tambahan di sekolah, kan sekarang lagi rame-ramenya pendidikan karakter. Ada pelajaran baru: "NEW HABITS" Hahaha asik banget tuh xD
Keren banget buku bacaanmu Meg...sebagian besar berat buatku:D
ReplyDeleteCobain aja dibaca, awalnya emang ngebosenin, tapi percaya deh, kalo udah baca beberapa halaman, jadi pengin baca terus hoho. Emang suka baca apa nih kamu?
Deletepengen nyelesain semua bukunya? pake bacakilat dong. visit bacakilat.com
ReplyDeleteCie, promosi. Aku kan jadi sedih kamu kacangin :(
Deletetumpukan bukunya bikin ngiler deh :)
ReplyDeletenormal kok kalo penggila baca lebih royal buat beli buku dari pada baju hehehe
tapi kalo aku kok lebih seneng pinjem buku dipersewaan daripada beli baju ya :D
Jangan ngiler, aku nggak bawa tisu nih.
Delete"tapi kalo aku kok lebih seneng pinjem buku dipersewaan daripada beli baju ya :D"
Itu bajunya typo ya? Alhamdulillah deh kalo kamu lebih suka pinjem. Soalnya aku punya kebiasaan nempelin sticky notes sama nyoretin bukunnya nih. Jadi mikir-mikir lagi kalo mau pinjem :D
Meg, kalo boleh saran, baca Halaqah Cintanya belakangan aja ya. :))
ReplyDeleteKeren-keren euy bacaannya. Salut gue. Lha gue mah bacanya apaan nggak jelas.
Lho... kenapa emangnya bang?
DeleteAh, enggak percaya deh, bang. Tulisan Bang Adi tuh keren, lawak banget, pasti bacaannya juga penulis lawak yang keren deh!!!
Aku suka baca postinganmu yang iniii! Bikin pengen beli wkwkwk.
ReplyDeleteWaaaaah pengen banget jadi betah baca buku self-improvement. Tapi masih demen sama J.K. Rowling, Dan Brown, Rick Riordan dan kawan-kawannya e :'''') wkwkwk. Semoga kau bisa beli baju sendiri! Dan semoga aku..... bisa betah baca buku self-improvement sepertimu di kemudian hari.
CEPAT BELI! xD
DeleteAh, nggak papa, Ir. Aku selalu mencoba membaca buku dari penulis yang kau sebutkan, selalu belum berminat. Kapan-kapan aku ingin hobi membaca buku yang semacamm itu. Dan aamiin banget aku bisa beli baju sendiri. :')
Keren nih bukunya Meg, aku juga sering baca buku self-improvement gitu bahkan sampai berulang kali karena seringkali ada hal yang tidak bisa dimengerti begitu saja dan harus dibaca lebih dalam lagi. Gue doakan deh semoga bisa lebih baik lagi Meg. Amin.
ReplyDeleteIya, bener banget! Kadang tiba-tiba ngerasa ketika sedang menghadapi masalah, "Oh jadi ini maksud buku itu..." Bahkan aku juga punya temen, yang kalo lagi ada masalah, baca buku sel-improvement yang dia beli sekali lagi pada bab yg ngerasa dia butuh baca.
DeleteYap, makasih banyak, mas. Aamiin ya Allah. Begitu pula sebaliknya ya((:
Jadi, kalau kamu, menemukan cowok lagi baca buku “Siap Menjadi Suami Idaman” datangi dia dan bilang, “Bang, udah ayok nikahin saya sekarang.”
ReplyDeleteNgakak abiss... Ahahahaha
Saranku sekarang, segera lah mencari buku tersebut di toko buku! Hahaha xD
Deletesuka ama tulisan ini.
ReplyDeletesaya malah baru tau ttg small wins apalagi yang ttg :
Tau nggak sih, kalau membereskan tempat tidur di setiap pagi berkorelasi dengan produktivitas lebih baik?
ngaruh banget ya ternyata secara gak sadar
ahahaha
besok ke gramed ah~
Jadi gimana, udah beli bukunya? :D
Deletemegaaaa, bacaanmu berkualitas meg gak kayak aku
ReplyDeleteKAN GUE UDAH NAWARIN MINJEMIN! Makanya jangan kebanyakan nongkrong di kafe (gak ngaca) :p.
DeleteNumpang nanya reekk...? Ada gak buku atau referensi tentang teori pola kebiasaan (Habit Pattern) atau teori yang mendasar tentang Habit...
ReplyDeleteYoung on top gomna resumenya kaka?
ReplyDeleteManalagi nih Meg, review bukunya?
ReplyDeletedi tunggu ya meg postingan berikutnya (kategori buku), keren banget soalnya, menginspirasi jadi suka baca :))
ReplyDeleteSebelum tidur saya suka baca berita-berita atau artikel melalui handphone saya, sekian banyak berita dan artikel tidak sedikit membuat saya emosi. Saat saya baca judul seperti cukup menarik dan masuk akal, saat baca isinya “astagfirullah” https://www.itsme.id/ini-judul-saya-berantem-yuk/
ReplyDeleteNice Habit..
ReplyDeletePenasaran dengan buku Power of Habit.
Gramedia makassar katanya belum masuk, bisa pesan online tidak ?? Webnya apa ??
Thankss,,,
Hallo, salam kenal Meg gmana sih bisa bikin mood kita supaya ingin baca terus banyakkan yang ada males, apa ada trik sesuatu yang membuat kita ingin terus membaca dari pada males" san nonton tv atau tdur dsbnya?
ReplyDeleteBagus tulisannya ka
ReplyDeletebagus sekali tulisan nya mba, kapan-kapan bisa lah jadi jasa penulis
ReplyDeletebagus blognya!, lanjutkan... :)
ReplyDeleteTulisannya enak dibaca.. Good job kak
ReplyDelete