Setahun menikah, saya memang selalu sedia test pack. Tapi yang ditunggu adalah test pack negatif, karena memang belum merasa siap hamil pada...

Cerita Kehamilan Trisemester 1

Setahun menikah, saya memang selalu sedia test pack. Tapi yang ditunggu adalah test pack negatif, karena memang belum merasa siap hamil pada saat itu. Mengapa demikian? Kamu bisa membaca tulisan tentang pertanyaan mengapa harus memiliki anak setelah menikah dengan klik di sini.

Di akhir satu tahun menikah, akhirnya saya merasa siap, baik secara fisik, mental (terkait masa depan setelah memiliki bayi) dan juga finansial (karena asuransi dari suami sudah bisa diurus dan alhamdulillah sudah siap dana darurat).

TEST PACK PERTAMA KALI - 25 Oktober

Sekitar tanggal 25 Oktober (kalau tidak salah), seharusnya saya udah haid seminggu sebelumnya. Siklus haid saya enggak pernah berantakan, selalu teratur dan telat 1-2 hari saja. Sempat mengira haid karena sempat flek 1x, eh ternyata bener-bener cuma flek, jadi bukan haid. Akhirnya saya memutuskan test pack sebanyak 3x.

Sebelum tanggal 25 Oktober, saya test pack, dan hanya muncul satu garis. Lalu kedua kali, dua garis, tetapi satu garisnya agak samar-samar. Ketiga kalinya, kembali lagi dua garis, tetapi satu garisnya agak samar-samar.

USG PERTAMA KALI - 27 OKTOBER

Secara perasaan, sebenarnya saya ngerasa hamil. Soalnya sebelum itu pernah mimpi lagi di kasur sambil menyusui bayi hahahaha. Jadi saya dan suami ke dokter kandungan untuk segera memeriksa dengan kondisi asuransi belum 100% terurus.

Kalau misalnya hamil, usia janinnya kira-kira 4-5 minggu. Aku di-USG di bagian perut dan di dalam vagina. Karena pertama kali, aku kaget dan sebenarnya pengin nangis pas USG-nya masuk vagina hahahahahah. Apalagi dokternya hari itu agak cepat-cepat, jadi aku super nervous dan banyak salah menjawab pertanyaan dari dokter #dasaraku.

Hasil dari USG hari itu adalah enggak ditemukan janin. Di rumah aku nangis, tetapi aku gak tahu jelasnya kenapa nangis. Kayaknya karena aku benci di USG dalam vagina, sakit dan kaget ya Allah. Sama mungkin aku sedikit ngarep kalau ada bayi hihihihi.

Dokter memberikan resep dua obat, satu untuk memperlancar haid dan folavit. Folavit ini katanya bagus untuk asupan saat kita mau mempersiapkan kehamilan. Sebelum pulang, dokternya pesan, "Mau punya anak, kan? Berarti paling enggak Desember udah hamil." Bhahahaha, doook!!! Dikira deadline kerjaan bisa begituh! Kucuma ketawa aja sih sambil meringis kesakitan.

Biaya keseluruhan dari USG pertama ini 700rb, seharusnya kalau USG di perut aja enggak semahal itu kok. Itu biaya udah termasuk dokter spesialis sekitar 200 sekian. Terus 2x USG sekitar 300rb. Dan 200rb sisanya adalah biaya obat dan beberapa peralatan. Tapi mohon dicatat ya, ini USG di rumah sakit yang ada di Tangerang, tiap daerah pasti berbeda. Kalau mau lebih terjangkau, bisa ke bidan terdekat.

Sebetulnya ngeluarin 700rb secara langsung itu agak berat di kantong, tetapi bulan itu lagi rezeki banget, suami lagi dapet bonus dari kantor. Alhamdulillah banget.

TEST PACK KEDUA - 31 OKTOBER

Karena perasaanku kuat, kayaknya aku hamil, jadi aku beli test pack lagi dan mencoba tes pada 31 Oktober 2020. Muncul dua garis merah secara cepat, enggak lagi ada samar-samar. Di situ aku mulai stop minum obat untuk memperlancar haid dan hanya minum folavit. 

Katanya kalau sudah garis dua, kata teman yang juga adalah bidan, berarti memang hamil. Sejak saat itu aku ubah beberapa produk skincare, karena saat hamil enggak boleh pakai skincare yang ada kandungan  kandungan SLS, alkohol, retinol, salicylic acid, dll. Aku langsung memilih ke bahan-bahan natural aja dan ujung-ujungnya mager skincare-an karena hamil.

USG KEDUA - 26 NOVEMBER

USG kedua, masih dengan dokter yang sama, dr. Inneke di Primaya Hospital Kota Tangerang, akhirnya kelihatan juga janin yang berusia 8-9 minggu. Sebesar pentol cilok, sejak saat itu aku menyebutnya bayi cilok.

Sengaja emang nunggu 3 minggu lebih untuk akhirnya USG lagi, biar sekalian kelihatan gitu.

Kali ini USG di perut aja ya, enggak pake ke vagina, karena di perut aja udah kelihatan. Karena di-cover asuransi Mandiri inHealth, jadi USG dan obat yang diresepkan dibayar oleh asuransi tersebut. Jadi kami enggak keluar biaya sama sekali. Alhamdulillah bangeeeet, udah bisa tidur nyenyak!

Aku diresepkan vitamin Folamil Genio, jadi udah lengkap kok kandungan yang dibutuhkan bayi, udah sekaligus pemberian DHA untuk otaknya juga. Tetapi karena aku ngikutin beberapa cerita ibu-ibu yang hamil, hemoglobin itu salah satu yang perlu diperhatiin selama kehamilan, jadi selama hamil kadang-kadang aku minum jus buah bit, kurma atau sangobion. Sesekali nambahin kalsiumnya pakai CDR Fortos, ini paling dua minggu sekali aja.

Tetapi setelah ngobrol sama dokter, sangobion sama CDR Fortos itu enggak butuh-butuh banget kok. Kata dokterku malah, yang penting makan 4 sehat 5 sempurna aja. Jadi sejak saat itu aku lebih sering makan ikan, sayur dan buah-buahan.

PERBEDAAN KEHAMILAN SETIAP ORANG

Alhamdulillah aku tidak mengalami morning sickness sama sekali, enggak mual dan muntah. Kadang emang gak mau makan daging kambing, karena bayanginnya eneg, tapi kalau dipaksa makan, ya makan aja. Enggak dimuntahin gitu. 

Cuma perbedaan secara fisik yang terasa adalah, aku gampang capek banget nget nget. Gampang ngantuk banget nget nget. Masa nyetrika 4 baju aja udah capek hahahaha. Sejujurnya di usia jalan tiga bulan, aku sempat mengangkat-ngangkat barang, tetapi saat aku tahu aku capek, aku berhenti. Jangan dicontoh ya, bun. Gak tahu deh hari itu lagi feeling aja beres-beres.

Aku enggak benci sama satu makanan pun sih sejauh ini. Jadi makanku banyak, justru gampang laper. Jadi di kulkas aku sedia kurma dan susu aja, kalau laper tinggal minum susu sama ambil cemilan. Kalau urusan ngidam, aku sebelum hamil juga suka ngidam, jadi bingung mana yang ngidam karena hamil, mana yang emang doyan makan hahaha. Cuma sempet sih, ada kali seminggu, tiap hari beli rujak manis, karena emang lagi ngiler makan makanan yang asam dan pedas.

Wajah juga bukannya glowing, tetapi malah kering dan banyak tiny bumps gitu. Face oil dari Bloomka cukup membantu dalam hal ini. Terus yang berasa lagi sih jadi enggak kuat duduk lama-lama, bawaannya mau rebahan aja. Rasanya kayak tulang sakit semua gitu. Untung suamiku mau membantu memijatiku. Penginnya sih panggil ibu pijat ya, tapi di situasi pandemi COVID-19 begini, aku memilih menghindari saja, dan menikmati betapa encoknya pinggang ini hahahah.

Selama hamil, tiap abis mandi, aku udah mulai rajin pakai bio-oil atau stretchmark cream yang lain. Katanya, ini memang lebih baik dipakai sebelum stretchmarknya muncul. 

Kesimpulannya, enggak semua kehamilan mengalami mual dan muntah ya. Gara-gara aku enggak mengalami morning sickness, aku sempat ragu, ini hamil enggak sih ~ Ternyata dengar cerita dari ibu-ibu lain, ya banyak juga yang enggak muntah.

ASUPAN TAMBAHAN SAAT PANDEMI COVID-19


Hamil di saat COVID-19 begini sebenarnya agak sedih juga, karena serba parno dan dilema mau lahiran di mana. Yang bisa kulakukan saat ini ya hanya fokus ke kesehatan saja, mana sering ke rumah sakit juga huhuhu. Jadi yang aku konsumsi adalah madu, kebetulan kena racun clover honey HDI Naturals, ini emang enak banget sih rasanya, kayak pengin nyemilin mulu. Rasanya beda dari madu biasa.

Sewaktu hamil aku sempat rajin makan tahu sumedang :---) dan tentu saja jadi batuk dong. Tetapi karena minum madu ini, jadi enggak batuk lagi. Terharu banget. Bantu banget jaga kesehatan.

Cuma karena harganya agak pricey ya, bun, agak galau mau repurchase lagi apa enggak. Apa mau coba madu hutan aja atau gimana, di lain sisi suka banget sama rasanya hahahahah. Mikir mending duitnya buat beli madu yang enak atau ditabung buat imunisasi nanti. Yah lihat deh rezekinya nanti gimana.

Terus rajin pakai nassal spray dari Sterimar juga, apalagi kalau abis dari keluar rumah, pasti langsung bersihkan hidung. Oh ya, untuk kumur-kumur, sebelum hamil kan pakai Betadine Gargle, cuma sekarang gak bisa pakai itu. Jadi pakai obat kumur dari Mama's Choice, rasanya pedas dan agak ada pahitnya sedikit. 

-----

Alhamdulillah sekarang bayi ciloknya sudah berusia 4 bulan lebih, tepatnya 17 minggu 4 hari. Tadi baru USG lagi, alhamdulillah keadaannya sehat, beratnya normal. Udah kelihatan juga dia cowok atau cewek, tapi sekarang lagi enggak pengin cerita-cerita aja soal itu. Doakan sehat selalu yaaa teman-teman, agar bayi cilokknya bisa terlahir.

Untuk masa trisemester kedua, nanti aku ceritakan lagi ya. Semoga aku rajin olahraga dan di awal Februari nanti, bayi ciloknya sudah mau sekolah pakai Babyplus (nyewa aja sih ini). Jadi ditunggu yaaa cerita-cerita selanjutnya.

1 comment:

  1. Sehat-sehat terus buat bayi cilok dan Mega ya! Jangan-jangan aku hamil juga nih Meg karena gampang capek juga?
    *tipikal komentar blog tahun 2014*

    ReplyDelete